v2.9
Geligi Animasi
Geligi Semua Satu Platform
User Photo Profile

Al-Ahqaf

@alahqaf
639 poin
Surah al-Ahqaf (Bukit-bukit Pasir) adalah surah ke-46 yang terdiri dari 35 ayat, diturunkan di Makkah setelah Surah al-Jāhiyah. Surah ini mengisahkan Nabi Hud yang menyeru kaumnya yang tinggal di al-Ahqaf agar beriman kepada Allah. Meskipun diingatkan, mereka tetap mengingkari, sehingga Allah menghukum mereka dengan angin kencang. Surah ini menekankan keesaan Allah, pentingnya ketaatan, dan peringatan bagi yang menolak risalah-Nya.
الاحقاف
Al-Aḥqāf
Ahqaf
Surat ke 46 • 35 Ayat • Halaman 502 • Makkiyah

Surah al-Aḥqāf

Surah al-Aḥqāf terdiri dari 35 ayat, termasuk kelompok surah Makkiyyah, diturunkan sesudah Surah al-Jāṡiyah. Dinamai al-Aḥqāf (bukit-bukit pasir) karena ada hubungannya dengan perkataan al-aḥqāf yang terdapat pada ayat 21 surah ini. Dalam ayat tersebut dan ayat-ayat sesudahnya, diterangkan kisah Nabi Hud yang telah menyampaikan agama Allah kepada kaumnya yang bertempat tinggal di al-Aḥqāf yang sekarang terkenal dengan ar-Rab‘ al-Khāli. Kaum Hud itu tetap mengingkari seruan Nabi Hud sekalipun mereka juga telah diberi peringatan dan pengertian oleh rasul-rasul sebelumnya yang telah diutus kepada mereka. Akhirnya mereka dihancurkan Allah dengan tiupan angin yang amat dingin dan kencang. Hal ini sebagai isyarat dari Allah kepada kaum musyrik Mekah bahwa mereka akan dihancurkan sebagaimana kaum Hud jika mereka tidak mengindahkan seruan Nabi Muhammad.

Pokok-pokok Isinya:

  • Keimanan: Bukti-bukti kekuasaan dan keesaan Allah; para penyembah berhala adalah orang yang percaya pada yang sesat; orang-orang mukmin akan mendapat kebahagiaan yang abadi, sedangkan orang-orang kafir akan diazab di akhirat; risalah Nabi Muhammad tidak hanya terbatas kepada manusia saja, tetapi juga ditujukan kepada jin.
  • Hukum-hukum: Perintah untuk taat kepada ibu-bapak, memuliakannya, tidak menyakiti hatinya, dan melaksanakan perintah-perintah Allah yang berhubungan dengan ibu-bapak.
  • Kisah: Kisah Nabi Hud dan kaumnya.
  • Lain-lain: Orang yang mementingkan kenikmatan hidup duniawi saja akan merugi di akhirat, orang yang beriman kepada Allah dan istiqamah dalam kehidupannya tidak ada kekhawatiran dalam diri mereka dan mereka tidak akan bersedih hati.