v2.9
Geligi Animasi
Geligi Semua Satu Platform
User Photo Profile
Review Lagu • 1 tahun lalu
Album Artwork
Gurita Kota
Indie
2018 • 2:21 • Track 3/7
The Panturas
  • Tentang
  • Lirik
  • Review
  • Tracklist
  • Komentar
Makna Lagu
Lagu tersebut menggambarkan kekacauan dan ketidakpastian dalam kehidupan urban, di mana tantangan dan kesulitan datang silih berganti. Istilah "Gurita kota" melambangkan kekuatan yang mengendalikan situasi, sementara kesan perompak mencerminkan eksploitasi dalam masyarakat. Dengan lirik yang penuh nuansa metaforis, lagu ini menyoroti perjuangan individu di tengah hiruk-pikuk kehidupan modern.
Makna Lirik
Lautan roda
Asap hitam meninju telak di muka
Membabi buta
Tak tahan ku teriak semua jadi gila

Makna lirik lagu ini menggambarkan perasaan kekacauan dan ketidakberdayaan yang dialami se... tampilkan semua

Dia belah udara
Mulai menantang Musa dengan tongkatnya
Menari-nari
Tak sadar caci maki datang bertubi dan

Makna lirik lagu ini menggambarkan simbol perjuangan dan tantangan yang dihadapi seseorang... tampilkan semua

Berenang dan tenggelam
Kuterhempas dalam karang penuh bimbang
Dan lampu merah padam
Tak sadar ku telah ditabrak
Gu-ri-ta!

Makna lirik lagu ini menggambarkan perasaan terjebak dalam situasi yang sulit, di mana ses... tampilkan semua

Gurita kota kini ditunggang oleh bala perompak
Harta karunnya hanya ada di tanggal muda minggu pertama
Berwajah congkak, mereka sikat habis aspal hitamnya
Kebun binatang keluar lantang keras dari dalam mulut

Makna lirik lagu ini menggambarkan sebuah cerminan kehidupan urban yang dinamis dan penuh ... tampilkan semua

Berenang dan tenggelam
Ku terhempas dalam karang penuh bimbang
Dan lampu merah padam
Tak sadar ku telah ditabrak
Gu-ri-ta!

Makna lirik lagu ini menggambarkan perasaan terjebak dalam situasi yang penuh konflik dan ... tampilkan semua

Review Lagu

Lagu "Gurita Kota" dari The Panturas mengandung lirik yang sarat makna dan simbolisme, mencerminkan dinamika kehidupan urban yang kompleks dan sekaligus kritis terhadap keadaan masyarakat. Dengan gaya penulisan yang puitis, lagu ini mengajak pendengar untuk merenungkan berbagai aspek kehidupan di kota, termasuk tantangan, konflik, dan absurditas yang sering kali dihadapi.

Analisis Lirik

Pembukaan lagu diisi dengan gambaran lautan roda dan asap hitam, yang dapat diartikan sebagai simbol dari kesibukan dan polusi di lingkungan perkotaan. Gambar ini langsung menyampaikan suasana tegang dan kacau, menciptakan latar belakang emosional yang kuat bagi pendengar. Frasa “membabi buta” mengisyaratkan ketidakberdayaan dalam menghadapi situasi, di mana kehidupan sehari-hari terasa melulu dan tidak terkendali.

  • “Tak tahan ku teriak semua jadi gila”: Penegasan akan tekanan yang dialami oleh individu dalam kerumunan kota, sering kali membuat orang merasa terasing dan kehilangan akal sehat.

Selanjutnya, imej dari seseorang yang “belah udara” menambah nuansa dramatis lagu. Dia tampaknya berani menantang kekuatan-kekuatan yang lebih besar, sebagaimana dikaitkan dengan tokoh Musa. Dengan “tongkatnya”, ada kesan bahwa ada harapan dan kekuatan untuk melawan ketidakadilan. Namun, ini juga menekankan konflik yang tak terhindarkan dalam perjuangan tersebut, di mana “caci maki” menjadi bagian dari proses tersebut.

Simbolisme Air

Bagian selanjutnya dari lirik menggambarkan keadaan “berenang dan tenggelam”, yang dapat diinterpretasikan sebagai perjalanan hidup yang penuh ketidakpastian. “Kuterhempas dalam karang penuh bimbang” menciptakan citra tentang betapa sulitnya mengambil keputusan di tengah-tengah gelombang masalah yang ada. Saat “lampu merah padam”, ada makna bahwa sudah terlambat untuk menghindari masalah; individu telah “ditabrak” oleh kondisi yang tidak terduga.

Gurita Kota: Makna Ganda

Istilah “gurita kota” menjadi jantung dari lagu ini, di mana bisa diartikan sebagai kekuatan yang cengkeram dalam masyarakat urban. “Ditunggang oleh bala perompak” membawa kepada gambaran bahwa kota telah menjadi medan pertempuran antara penguasa dan masyarakat. Mereka yang berwajah “congkak” melambangkan elit yang mengambil keuntungan dari keadaan yang ada.

  • Kekayaan yang terbatas: Sebuah kritikan terhadap ketidakadilan sosial dalam distribusi kekayaan, di mana “harta karunnya” hanya dapat diakses oleh segelintir orang di “tanggal muda minggu pertama”.

Lalu, muncul elemen “kebun binatang” yang “keluar lantang keras dari dalam mulut”, memberikan kesan bahwa masyarakat semakin tak tunduk pada norma dan terperangkap dalam hiruk-pikuk ketidakteraturan kota. Dalam hal ini, kebun binatang bukan hanya simbol dari berbagai suara dan keragaman, tetapi juga mencerminkan bagaimana tingkah laku manusia sering kali tidak lebih baik daripada hewan di kandang.

Kesimpulan

Dari analisis di atas, lagu "Gurita Kota" mencerminkan kompleksitas kehidupan perkotaan yang sarat dengan konflik, absurditas, dan refleksi sosial. Liriknya yang dalam dan menyentuh memberikan konteks yang kuat tentang realita yang dialami banyak orang dalam masyarakat modern. Melalui melodi dan lirik yang menyentuh, The Panturas tidak hanya menawarkan hiburan, tetapi juga menyampaikan pesan yang menggugah pemikiran tentang kondisi urban yang terus berubah.

Tracklist Album