Hindia, sebagai salah satu musisi kontemporer Indonesia, terus menyuguhkan karya-karya yang tidak hanya menggugah emosi, tetapi juga menyampaikan pesan mendalam tentang keadaan sosial dan budaya. Salah satu lagu yang menarik perhatian adalah YAAYO. Dalam ulasan ini, kita akan mengeksplorasi makna dan pesan yang terkandung dalam liriknya yang mengajak pend listeners untuk merenung sambil berdansa.

Konflik Emosi dalam Lirik

Diawali dengan ungkapan perasaan yang kompleks, lirik YAAYO menggambarkan pertentangan antara kebencian dan penghakiman serta kerinduan akan komunikasi yang lebih serius. Frase “Aku membenci, aku menghakimi setengah mati” memberi gambaran jelas tentang ketidakpuasan penulis terhadap keadaan sosial yang terjadi. Namun, ketika dihadapkan pada orang lain yang hanya ingin berbincang santai, muncul pertanyaan retoris: “apa kau mau bicara serius?”

Panggilan untuk Beraksi

Bagian sesudahnya mengungkapkan keprihatinan penulis terhadap isu-isu berat yang menimpa masyarakat, seperti kekerasan dan ketidakadilan. Lirik yang menyebutkan “Bagaimana instrumen negara bunuh anaknya” menunjukkan sebuah kritik tajam terhadap kebijakan pemerintah dan dampaknya terhadap generasi muda. Namun, penulis tampaknya merasa bahwa tidak semua orang ingin terlibat dalam diskusi yang berat ini, seperti tercermin dalam kalimat “So give me three minutes, I'm gonna crank you out another hit”. Ini mencerminkan keinginan untuk melupakan masalah sejenak dan menikmati momen saat berdansa.

Dansa Sebagai Pelarian

Sebagai penyeimbang, tema berdansa muncul berulang kali dalam lirik. Usulan untuk “dance with me, ya ayo” menjadi ajakan untuk melupakan segala kesulitan yang ada, meskipun kesadaran akan realitas pahit tidak terlepaskan sepenuhnya. Hal ini ditunjukkan dengan pemilihan kata “Jika kau ingin lupa sebentar keadaan yang sukar, tanah air yang pudar, hukum yang kian memelar.”

Kesadaran Akan Ketidaknyamanan

Dalam perjalanan lirik, terdapat momen di mana penulis menghadapi kenyataan bahwa tidak semua orang merasa nyaman dengan perbincangan tentang isu-isu serius. Frase “If you're not comfortable then just scroll up, if you're not comfortable then go fuck yourself” menjadi pernyataan yang menantang pendengar untuk menghadapi kenyataan atau memilih untuk mengabaikannya. Ini menunjukkan keinginan untuk tetap bersikap otentik meskipun konsekuensinya adalah kehilangan audiens yang tidak siap.

Kesimpulan

Lagu YAAYO oleh Hindia berhasil menggambarkan ketidakpastian dan kompleksitas emosi dalam menghadapi kenyataan sosial. Meskipun terasa santai dan menggugah untuk berdansa, liriknya mengandung kritik mendalam tentang kondisi sosial yang kerap kali diabaikan. Dalam era di mana hiburan sering kali dijadikan pelarian, Hindia mengajak kita untuk merenungkan hal-hal penting yang sering kali tersembunyi di balik keinginan untuk hanya dansa. Dengan komposisi dan lirik yang sekaligus menyentuh dan provokatif, YAAYO adalah pengingat bahwa kita tidak boleh melupakan realitas, bahkan di tengah kegembiraan.

• 1perseverance (in the face of grief)2:13
• 2hated in the Nation2:37
• 3everything u are3:56
• 4kids3:02
• 5(mimi)1:46
• 6betty4:25
• 7a feeling3:05
• 8semua lagu cinta terdengar sama3:58
• 9the world is ending all over again2:50
• 10letdown3:50
• 11(kamis)4:16
• 12anak itu belum pulang3:35
• 13harga satu pil2:48
• 14YAAYO2:47
• 15aku berharap ini tak terjadi kepadamu3:09
• 16loved by You4:43