Full Sinopsis & Tema Plot Film War Dogs (2016)
- Plot
- Sinopsis
- Tema
- Penjelasan
- Komentar
- Dua sahabat muda memanfaatkan celah dalam lelang kontrak militer untuk meraih kekayaan besar melalui perdagangan senjata.
- Perjalanan berbahaya dan penuh risiko dalam mengirimkan senjata ke medan perang, termasuk korupsi dan pelanggaran hukum.
- Konflik moral dan kejahatan yang dihadapi ketika bisnis mereka berkembang pesat dan melibatkan pihak-pihak berbahaya seperti dealer senjata internasional.
- Pengkhianatan, kekuasaan, dan balas dendam sebagai konsekuensi dari keserakahan dan tindakan ilegal.
- Akhir cerita yang menggambarkan konsekuensi hukum dan moral, serta ketidakpastian pilihan etis dalam dunia bisnis gelap.
Pada tahun 2005, David Packouz (Miles Teller) yang tinggal di Miami, bekerja sebagai terapis pijat dan hidup bersama pacarnya, Liz (Ana De Armas). Suatu hari, keinginan untuk mendapatkan penghasilan tambahan mendorongnya menginvestasikan tabungannya untuk menjual sprei katun Mesir berkualitas tinggi kepada panti jompo, namun usaha ini gagal. Kehidupannya berubah saat di sebuah pemakaman untuk temannya, dia bertemu kembali dengan Efraim Diveroli (Jonah Hill), sahabatnya di SMA yang kini menjalankan perusahaan senjata, AEY. Efraim telah meninggalkan bisnis keluarga dan memulai usahanya sendiri dalam memenuhi pesanan senjata dari pemerintah AS karena perang di Irak sedang berlangsung.
Setelah diberi tawaran pekerjaan oleh Efraim, David yang awalnya menentang perang akhirnya setuju, dan mulai memasok senjata melalui koneksi Efraim. Mereka memanfaatkan situs lelang terbuka untuk menawar kontrak kecil yang sering diabaikan kontraktor besar, yang nilai transaksinya tetap ratusan juta dolar. Dengan bantuan Ralph Slutzky, mereka mendapatkan kontrak untuk memasok pistol Beretta ke pasukan AS di Baghdad. Tapi, pengiriman terhambat karena embargo Italia dan prosedur pengiriman yang rumit, memicu perjalanan berbahaya ke Yordania dan Albania untuk mengamankan senjata dan menghindari pelanggaran hukum.
Setelah berhasil mengantarkan senjata ke pangkalan militer di Irak, AEY berkembang pesat, dan mereka mendapatkan kontrak besar, 'The Afghan Deal', senilai $300 juta untuk memasok amunisi AK-47 ke militer Afghanistan. Mereka menggunakan hubungan dengan dealer senjata terkenal, Henry Girard, untuk mendapatkan pasokan amunisa yang besar dari stok yang tidak terpakai di Albania. Namun, mereka menghadapi masalah besar ketika mengetahui bahwa sebagian besar amunisa tersebut buatan China dan melanggar embargo AS. Efraim berencana memalsukan kemasan dan dalam upaya meraup keuntungan lebih besar, ia bahkan berniat memutuskan hubungan dengan Henry, yang memicu konflik dan balas dendam dari dealer tersebut.
Pada akhirnya, ketegangan memuncak, dan David diancam dan diculik oleh Henry, sementara Efraim terlibat kasus hukum dan dihukum penjara. David, yang berharap keluar dari bisnis tersebut, kembali ke kehidupannya sebagai terapis pijat dan berusaha jujur kepada pasangannya. Namun, dia kemudian dihadapkan pada tawaran dari Henry untuk menguasi uang dari hasil kejahatan, yang membuatnya harus memutuskan apakah mau menerima atau tidak. Film ini berakhir dengan ketidakpastian pilihan David, menyoroti tema moralitas dan konsekuensi dari keserakahan dalam dunia bisnis senjata.
- War in Iraq: Perang di Irak, konflik militer yang berlangsung dari tahun 2003 hingga 2011, menjadi latar belakang utama yang mendorong bisnis penjualan senjata ilegal.
- AEY: Nama perusahaan yang didirikan oleh Efraim Diveroli, yang berfokus pada pengadaan dan penjualan senjata dan amunisi ke militer AS.
- Henry Girard: Dealer senjata terkenal yang memberi akses AEY ke stok amunisi besar dari Albania, namun dengan risiko pelanggaran hukum.
- Embargo China: Larangan resmi pemerintahan AS terhadap impor dan penggunaan senjata buatan China, yang menjadi masalah besar karena sebagian amunisi yang mereka beli berasal dari China.
- Balas dendam Henry: Henry membalas dendam terhadap AEY dan Efraim dengan menculik dan mengancam David sebagai bentuk tindakan balasan atas ketidakpuasan mereka terhadap kesepakatan.