v2.9
Geligi Animasi
Geligi Semua Satu Platform

Full Sinopsis & Tema Plot Film To Be or Not to Be (1942)

Movie Poster
  • Plot
  • Sinopsis
  • Tema
  • Penjelasan
  • Komentar
Rangkuman Plot Utama
  • Kisah dimulai sebelum invasi Nazi Jerman di Polandia.
  • Perusahaan teater terpaksa membatalkan pertunjukan karena takut menyinggung pihak Jerman.
  • Konflik muncul antara Tura, Maria, dan Sobinski terkait perasaan dan kesetiaan.
  • Strategi para aktor untuk menyamar sebagai Nazi dalam sebuah pertunjukan demi melindungi diri mereka.
  • Akhir yang menggembirakan di mana mereka berhasil melarikan diri dan meraih kebebasan.
Full Sinopsis Lengkap

Sebelum invasi Polandia oleh Nazi Jerman pada tahun 1939, bintang-bintang sebuah perusahaan teater di Warsawa adalah aktor "ham" Josef Tura (Jack Benny) dan istrinya yang cantik, Maria (Carole Lombard). Dalam rehearsal produksi mereka untuk "Gestapo", sebuah drama yang mengolok-olok Nazi, salah satu aktor, Bronski (Tom Dugan), keluar ke jalan untuk membuktikan bahwa ia tampak seperti Hitler dalam kostum dan riasannya. Orang-orang tercengang melihat penampilan diktator Nazi di Warsawa, sampai seorang gadis muda meminta tanda tangan "Tuan Bronski."

Malam itu, saat perusahaan teater melakukan pertunjukan Hamlet, dengan Tura dalam peran utama, Bronski mengeluh kepada temannya, Greenberg (Felix Bressart), tentang batasan-batasan perannya. Greenberg, yang merupakan seorang Yahudi, mengungkapkan mimpinya untuk memerankan Shylock di The Merchant of Venice, terutama monolog "Hath not a Jew eyes?". Sementara itu, Maria menerima buket bunga dari pilot muda yang tampan, Lt. Stanislav Sobinski (Robert Stack). Dia mengatur untuk bertemu dengannya, memberitahu Sobinski untuk datang ke ruang ganti saat Tura memulai pidato "To be or not to be..." supaya mereka bisa memastikan privasi.

Setelah awal yang canggung, berita tentang invasi Jerman ke Polandia mengguncang dunia mereka. Sobinski meninggalkan Maria untuk berjuang, dan aktor-aktor terpaksa bersembunyi di lantai bawah teater saat Warsawa dihancurkan oleh pengeboman. Setelah beberapa intrik dan penipuan, termasuk ketegangan antara Sobinski dan Tura mengenai Maria, para aktor akhirnya menyusun rencana berani untuk menipu Nazi. Mereka menyamar sebagai Nazi dalam pertunjukan yang diadakan untuk menghormati Hitler.

Dalam momen puncak, mereka berhasil mengalihkan perhatian Hitler dan melarikan diri ke Skotlandia, di mana mereka diwawancarai oleh pers. Saat ditanya apa imbalan yang diinginkan, Tura berpura-pura merendah, tetapi Maria dengan cepat menjawab untuknya, "Dia ingin bermain Hamlet." Di akhir film, Tura kembali ke panggung sebagai Hamlet, siap untuk kembali dengan pidato terkenalnya.

Tema & Makna
Film ini mengangkat tema keberanian, pengorbanan, dan kekuatan humor dalam menghadapi penindasan. Juga menunjukkan bagaimana kesenian dapat menjadi alat protes dan perlawanan terhadap tirani.
Penjelasan Istilah Kata
  • To be or not to be...: Merupakan salah satu monolog paling terkenal dari karya Shakespeare yang menggambarkan pergulatan eksistensial.
  • Gestapo: Nama polisi rahasia Nazi Jerman yang dikenal karena tindakan kejam dalam menindas lawan politik dan warga sipil.
  • Hath not a Jew eyes?: Sebuah pertanyaan retoris yang diajukan oleh Shylock, menggugah kesadaran akan kemanusiaan bersama di tengah prasangka dan diskriminasi.
  • Mein Führer: Frasa dalam bahasa Jerman yang berarti 'Pemimpin saya', sering digunakan untuk merujuk kepada Adolf Hitler.