v2.9
Geligi Animasi
Geligi Semua Satu Platform

Full Sinopsis & Tema Plot Film Tick, Tick... Boom! (2021)

Movie Poster
  • Plot
  • Sinopsis
  • Tema
  • Penjelasan
  • Komentar
Rangkuman Plot Utama
  • Perjalanan Jonathan Larson dari penulis yang penuh ambisi hingga pencipta musikal terkenal, Rent, yang mewariskan warisan besar di dunia teater Broadway.
  • Tekanan waktu dan ketidakpastian karier sebagai penghalang utama dalam proses kreatif dan kehidupan pribadi Jonathan.
  • Kritik sosial melalui cerita Superbia, yang menggambarkan masyarakat masa depan yang kehilangan emosi dan kehidupan nyata.
  • Dampak HIV/AIDS terhadap komunitas LGBTQ+ dan perjuangan Michael yang menghadapi penyakitnya sambil mendukung sahabatnya.
  • Pengorbanan, penolakan, dan tekad yang diperlukan untuk berjuang sebagai seniman di tengah ketidakpastian dan tekanan sosial.
  • Pesan bahwa keberhasilan tidak selalu datang sesuai waktu yang diinginkan, dan kekuatan karya seni bisa bertahan melampaui kehidupan penciptanya.
Full Sinopsis Lengkap

Pada tahun 1992, Jonathan Larson (diperankan Andrew Garfield) memulai pertunjukan monolog rock Tick, Tick... Boom! di New York Theatre Workshop, ditemani oleh teman-temannya, Roger (Joshua Henry) dan Karessa (Vanessa Hudgens). Ia menceritakan suara berdetak di kepala dan mengisahkan perjalanannya sebagai penulis musik yang berjuang menghadapi tekanan waktu dan ketidakpastian di usia menjelang 30 tahun. Di awal 1990, Jonathan sibuk bekerja di Moondance Diner sambil mempersiapkan workshop untuk Superbia, proyek musikal yang telah ia tulis dan tulis ulang selama 8 tahun. Ia merasa harus sukses sebelum ulang tahunnya yang ke-30 karena itu merupakan peluang terakhirnya. Di pesta ulang tahun di rumahnya, ia berkumpul dengan keluarga dan sahabat, termasuk mantan teman sekamarnya Michael (Robin De Jesús), kekasihnya Susan (Alexandra Shipp), dan rekan-rekannya di restoran. Susan, seorang penari, menawarkan kesempatan bekerja di Jacob’s Pillow, tapi Jonathan terganggu oleh ambisinya yang belum tercapai.

Sementara itu, Michael, yang pernah meninggalkan dunia teater demi karier iklan yang menguntungkan, mengajak Jonathan bergabung di focus group iklan dengan harapan agar Jonathan mendapatkan penghasilan tetap. Jonathan malah menyabotase acara tersebut demi tetap fokus pada musiknya, meskipun hal ini membuat Michael kecewa, terutama karena Michael mengidap HIV dan menghadapi kondisi kesehatan yang memburuk. Jonathan juga diminta menulis lagu baru untuk Superbia karena storyline-nya harus diperbaiki, namun ia kesulitan mendapatkan inspirasi karena tekanan waktu dan kekhawatiran terhadap hubungan dan masa depannya. Ia merasa cemas dan tertekan saat melihat Freddy, teman sekantornya di restoran dan juga HIV-positif, dirawat di rumah sakit.

Superbia menggambarkan dunia futuristik di mana emosi dianggap ilegal, dan orang-orang hidup bergantung pada media dan menonton kehidupan mereka seperti acara TV. Ketika hubungan dengan Susan memburuk karena Jonathan terlalu terobsesi dengan karier, dia memutuskan putus. Ia kemudian mengikuti focus group iklan untuk mengumpulkan dana demi membayar band lengkap untuk workshopnya, tetapi malah menyabotase agar tetap idealis. Michael, yang berubah pikiran setelah melihat pertunjukan kecil Jonathan, menunjukkan dukungan penuh sambil mengungkapkan bahwa dirinya mengidap HIV. Jonathan akhirnya menyadari bahwa obsesi terhadap karier telah merusak hubungan dan persahabatannya, terutama dengan Michael.

Di hari ulang tahunnya yang ke-30, Jonathan mendapat kabar baik dari Stephen Sondheim, idolanya, yang ingin berbicara tentang Superbia. Ia mengunjungi teater Delacorte dan menemukan kekuatan untuk melanjutkan musiknya. Ia kembali berdamai dengan Michael dan meneguhkan tekadnya. Di akhir film, di tengah pesta di restoran, ia memulai lagu terakhir dari Tick, Tick... Boom! sambil memandang ke depan dengan penuh optimisme. Sayangnya, Jonathan meninggal dunia semalam akibat aneurisma aorta yang belum terdiagnosis, di usia 35 tahun, sebelum karya-karyanya seperti Rent mencapai kesuksesan besar. Film ini menutup kisah dengan narasi bahwa meskipun ia tidak sempat menikmati hasil dari perjuangannya, karya dan inspirasi yang ia tinggalkan tetap hidup dan memberi dorongan bagi generasi selanjutnya.

Tema & Makna
Perjuangan mengikuti mimpi dalam dunia seni dan teater, pentingnya keberanian dan ketekunan menghadapi kegagalan, pengorbanan untuk mencapai kesuksesan, arti sejati dari keberanian dalam menghadapi kenyataan sulit (seperti HIV dan ketidakpastian finansial), dan kekuatan karya seni sebagai cerminan dan penuntun hidup. Film juga menyoroti pentingnya persahabatan, cinta, dan keberanian untuk tetap setia pada passion meskipun menghadapi risiko dan penolakan.
Penjelasan Istilah Kata
  • rejection is the life of a Broadway writer: Kalimat ini menggambarkan kenyataan bahwa menerima penolakan adalah bagian tak terpisahkan dari perjuangan menjadi penulis atau pencipta karya seni di Broadway, menekankan bahwa kegagalan adalah bagian dari proses menuju keberhasilan.
  • HIV-positive: Status kesehatan Michael yang diketahui mengidap HIV, menandai tantangan besar yang dihadapi komunitas LGBTQ+ dan menyampaikan pesan tentang ketabahan dan keteguhan dalam menghadapi penyakit mematikan di era AIDS.
  • He died of an Undiagnosed aortic aneurysm: Kematian Jonathan Larson disebabkan oleh aneurisma aorta yang tidak terdeteksi, mengingatkan bahwa kondisi medis serius dapat datang tanpa gejala dan mengubah nasib seseorang secara tiba-tiba.
  • Rent ran on Broadway for 12 years: Menggambarkan keberhasilan besar dari karya Jonathan Larson yang menjadi salah satu musikal paling terkenal dan bertahan lama di Broadway, sebagai warisan dari perjuangannya.
  • Tick, Tick... Boom!: Judul musikal dan film ini sendiri melambangkan waktu yang terus berjalan, tekanan untuk mencapai impian, dan panggilan hati yang tak pernah berhenti berdetak dalam perjuangan seni dan kehidupan.