Full Sinopsis & Tema Plot Film The Woman King (2023)

- Plot
- Sinopsis
- Tema
- Penjelasan
- Komentar
- Nanisca memimpin regu wanita pejuang Agojie yang terkenal keberaniannya.
- Konflik antara kerajaan Dahomey dan kekaisaran Oyo serta keterlibatan pedagang budak Portugis.
- Perjuangan Nawi menemukan identitasnya dan membuktikan keberanian di medan perang.
- Pengungkapan masa lalu Nanisca dan hubungan keluarga yang tak terduga.
- Aksi heroik dalam serangan kilat dan penyelamatan tawanan oleh para Agojie.
- Pengakuan resmi Nanisca sebagai Woman King dan simbol kekuatan perempuan dalam sejarah.
- Nilai tentang keberanian, pengorbanan, dan kekuatan dari perempuan dalam menghadapi tantangan besar.
Di kerajaan Dahomey di Afrika Barat tahun 1823, Jenderal Nanisca memimpin regu perang perempuan bernama Agojie yang terkenal keberaniannya. Ia membebaskan wanita-wanita yang diculik oleh perbudakan dari Kekaisaran Oyo, yang memicu Raja Ghezo untuk bersiap melancarkan perang besar melawan Oyo. Nanisca mulai melatih generasi baru pejuang perempuan untuk bergabung dengan Agojie dan melindungi kerajaan mereka.
Di antara para calon pejuang adalah Nawi, seorang gadis keras kepala yang ditawarkan ayahnya kepada raja setelah menolak menikahi pria yang akan menyiksa dan memukulnya. Nawi berteman dengan Izogie, seorang veteran Agojie, dan kemudian mengungkapkan bahwa dia diadopsi serta menunjukkan bekas luka di bahu kirinya, yang membuat Nanisca terkejut. Nawi kemudian bertemu Malik, pedagang budak Portugis yang bersekutu dengan Oyo, dan mereka menjadi teman. Setelah lulus pelatihan, Nawi menyusup untuk memberi tahu Nanisca bahwa Oyo berencana menyerang, meskipun Nanisca menegur keras keberanian dan resikonya.
Naniska lalu mengungkapkan kisah masa lalunya yang kelam—dia pernah tertangkap oleh Oba, diperkosa, dan hamil. Ia menyembunyikan anaknya sebelum menanamkan gigi hiu di bahunya sebagai simbol kekuatannya dan menyerahkan anaknya, yang ternyata adalah Nawi. Nanisca memimpin serangan ke Oyo, yang berhasil, meski Oba melarikan diri serta Nawi dan teman-temannya tertangkap. Fumbe melarikan diri dan melapor ke Nanisca. Ghezo berencana memberi gelar Woman King kepada Nanisca, tetapi menolak mengirim pasukan penyelamat. Izogie tewas saat melarikan diri, sementara Malik membeli Nawi untuk melindunginya. Nanisca melanggar perintah dan memimpin penyelamatan para tawanan, sementara Nawi melarikan diri kembali ke Nanisca. Dalam pertempuran terakhir, Nanisca membunuh Oba dan para Agojie kembali sebagai pemenang. Ghezo kemudian menobatkan Nanisca sebagai Woman King, simbol kekuasaan dan keberanian perempuan dalam sejarah Dahomey, sementara Nanisca dan Nawi mengakui hubungan keluarga mereka secara pribadi.
- The Woman King: Judul film ini yang merujuk pada gelar hormat dan kekuatan kepemimpinan untuk perempuan pejuang utama dalam cerita, simbol kekuatan dan keberanian perempuan.
- Agojie: Pasukan perempuan pejuang dari kerajaan Dahomey yang terkenal dengan keberanian dan keahlian tempurnya, menjadi simbol kekuatan perempuan dalam sejarah Afrika Barat.
- Woman King: Gelar resmi yang diberikan kepada Nanisca sebagai pengakuan atas keberanian dan kepemimpinannya, serta simbol kekuatan perempuan dalam sejarah dan budaya Dahomey.
- Gigi hiu dalam bahu Nanisca: Simbol kekuatan dan keberanian Nanisca, yang diambil dari pengalaman masa lalunya sebagai simbol perlindungan dan kekuatan diri.
- Pengorbanan dan identitas keluarga: Tema yang menonjolkan pentingnya keluarga, pengorbanan pribadi, dan penerimaan terhadap siapa diri mereka sebenarnya dalam menjalani kehidupan dan perjuangan.

