Full Sinopsis & Tema Plot Film The Shape of Voice (2017)
- Plot
- Sinopsis
- Tema
- Penjelasan
- Komentar
- Shōya dan Shōko mengalami luka emosional akibat bullying yang dilakukan dan diterima, yang memengaruhi perjalanan hidup mereka.
- Proses penebusan dan permintaan maaf Shōya kepada Shōko sebagai bentuk tanggung jawab atas masa lalu.
- Munculnya kembali kekerasan dan konflik saat teman lama dan keluarga terlibat, memperlihatkan kompleksitas hubungan dan proses penyembuhan.
- Shōya mengalami kecelakaan dan koma, yang menjadi titik balik dalam refleksi dirinya dan hubungan dengan orang lain.
- Akhir cerita menegaskan pentingnya menerima kekurangan dan mencari harapan serta kedamaian dalam kehidupan.
- Pentingnya komunikasi dan pemahaman, terutama bagi mereka yang terluka secara emosional, untuk menyembuhkan hubungan dan diri sendiri.
Shōya Ishida dan teman-temannya pernah melakukan bullying terhadap Shōko Nishimiya, seorang siswa pindahan yang tuli. Setelah ketahuan, Shōya disalahkan dan merasa bersalah, yang membuatnya menjadi remaja depresif dan berpikir untuk bunuh diri. Namun, saat ia bertemu kembali dengan Shōko dan mengembalikan buku catatannya, ia menyadari bahwa Shōko masih merasa kesepian dan takut akan masa lalunya.
Seiring waktu, Shōya berusaha memperbaiki hubungan dan membangun persahabatan baru, termasuk dengan Tomohiro Nagatsuka dan Shōko sendiri.
Di tengah perjalanan, muncul kembali konflik dan kenangan lama, terutama saat Naoka Ueno yang pernah turut membully Shōko kembali mencoba menguasai situasi.
Ketegangan memuncak saat Shōya mengetahui Shōko hendak bunuh diri dan berusaha menyelamatkannya.
Dalam perjuangannya, Shōya juga mengalami kecelakaan dan koma. Setelah sadar, dia meminta maaf dan mengungkapkan bahwa ia ingin terus hidup dan memperbaiki kesalahan masa lalu.
Film ini berakhir dengan Shōya kembali ke sekolah, disertai rasa penyesalan, harapan, dan pemahaman akan arti persahabatan serta keberanian untuk berubah.
- bullying: Perilaku menyakiti, mengintimidasi, atau mempermalukan orang lain secara berulang-ulang, yang dapat menyebabkan trauma emosional.
- penebusan: Upaya dan proses memperbaiki kesalahan masa lalu serta mendapatkan pengampunan dari orang yang disakiti.
- komatose: Kondisi tidak sadar selama beberapa waktu akibat cedera serius, yang dalam film ini simbol perjuangan dan refleksi internal tokoh utama.
- empati: Kemampuan memahami dan merasakan apa yang dirasakan orang lain, penting untuk memperbaiki hubungan dan menyembuhkan luka emosional.
- penerimaan diri: Proses menerima kekurangan dan masa lalu sebagai bagian dari diri sendiri, sebagai langkah menuju kedamaian batin.