Full Sinopsis & Tema Plot Film The Purge: Election Year (2016)

- Plot
- Sinopsis
- Tema
- Penjelasan
- Komentar
- Malam Purge sebagai simbol sistem penindasan dan kekerasan di masyarakat.
- Perjuangan calon presiden Charlie Roan untuk menghentikan Purge dan keadilan sosial.
- Pengorbanan Leo Barnes sebagai simbol perlawanan dan keberanian.
- Ancaman dari berbagai pihak termasuk geng jalanan dan kelompok kekerasan asing.
- Upaya kelompok perlawanan untuk melawan kekuatan otoriter dan institusi penindasan.
- Harapan akan perubahan politik dan sosial setelah kemenangan Charlie dalam pemilihan presiden.
Pada malam Purge, sebuah keluarga disekap oleh sekelompok pria bertopeng yang mengatur permainan mematikan yang mereka sebut "Mommy's Choice" untuk menentukan siapa yang akan hidup di malam itu. Nampaknya mereka melakukan ini sebagai bagian dari hiburan sadis tanpa rasa bersalah.
Gambaran 18 tahun kemudian, Senator Charlie Roan (Elizabeth Mitchell) sedang mencalonkan diri sebagai presiden, dengan visi menghapuskan sistem Purge karena dianggap menindas dan membunuh kaum miskin, gelandangan, dan warga kelas bawah. Tragedi masa lalunya, dimana keluarganya dibantai saat malam Purge, membuatnya semakin bertekad dan menjadi simbol perlawanan terhadap kekerasan ini. Di sisi lain, Leo Barnes (Frank Grillo), mantan agen rahasia yang pernah berusaha membunuh pelaku pembunuh keluarganya di malam Purge sebelumnya, kini memantau Charlie dan berusaha melindunginya.
Sementara itu, di kota, Joe Dixon (Mykelti Williamson), pemilik toko kelontong yang mengurus toko bersama asistennya Marcos, harus menghadapi ancaman dari si pembunuh masa depan Kimmy yang mengaku telah membunuh orangtuanya dan berusaha membalas dendam. Ketegangan meningkat saat Purge Night berlangsung dan berbagai kelompok, termasuk geng asing dan kelompok kekerasan, mulai menyerbu kota. Charlie memutuskan tetap tinggal di rumah bersama Leo dan beberapa pendukungnya, termasuk aktivis anti-Purge Dante Bishop.
Ketika para penjahat dan tentara bayaran menyerbu rumah Charlie, Leo melakukan aksi heroik dengan menyelamatkan dan mengorbankan dirinya untuk melindungi calon presiden. Di tengah kekacauan, mereka juga dihadapkan pada serangan dari kelompok asing dan geng jalanan, yang semuanya bertujuan membunuh Charlie agar kekuasaan mereka tetap aman. Mereka kemudian bergabung dengan kelompok perlawanan yang dipimpin Dante, yang berusaha melawan kekuatan otoritatif dan para pelaku kejahatan selama malam Purge.
Ketegangan memuncak saat di sebuah gereja, Charlie harus menghadapi ancaman dari pemimpin kelompok pembunuh yang menentangnya. Dalam pertempuran akhir, Leo tewas dalam duel melawan Danzinger, sementara Charlie dan yang lainnya berhasil meloloskan diri dan melanjutkan perjuangan mereka. Di akhir cerita, Charlie memenangkan pilpres dan mulai mengimplementasikan rencana untuk menghapuskan malam Purge, sementara masyarakat tetap dalam ketegangan dan kekerasan akibat dukungan terhadap sistem brutal tersebut.
- Purge Night: Malam tahunan di mana semua kejahatan, termasuk pembunuhan, diizinkan berlangsung tanpa hukuman selama 12 jam, sebagai bentuk kontroversial untuk mengendalikan kejahatan di masyarakat.
- Mommy's Choice: Permainan sadis yang dilakukan oleh pelaku kejahatan di malam Purge untuk menentukan siapa yang akan hidup dan siapa yang akan mati, dengan cara yang kejam dan tidak manusiawi.
- The New Founding Fathers of America: Kelompok elit yang berkuasa yang menciptakan dan mendukung sistem Purge, dengan tujuan mempertahankan kekuasaan dan kepentingan mereka melalui kekerasan dan ketidakadilan.
- Dante Bishop: Pemimpin dari kelompok perlawanan anti-Purge yang berusaha melawan kekerasan dan melindungi para korban selama malam tersebut.
- Tracker bullet: Peluru yang dilengkapi dengan perangkat pelacakan elektronik yang memungkinkan pihak berwenang melacak posisi target, digunakan oleh para penjahat untuk menghindari pengejaran.

