Full Sinopsis & Tema Plot Film The Lighthouse (2019)

- Plot
- Sinopsis
- Tema
- Penjelasan
- Komentar
- Seorang pria pensiun dikirim ke pulau terpencil untuk tugas penjagaan lentera selama empat minggu.
- Hubungan tegang dan misterius antara Winslow dan Wake yang penuh dengan simbol dan kepercayaan superstitious.
- Kehilangan kendali Winslow terhadap realitas dan munculnya ilusi yang mengungkapkan trauma masa lalunya.
- Penemuan patung putri duyung dan kematian burung laut sebagai simbol nasib buruk dan kematian.
- Konflik memuncak dengan Winslow yang menjadi sangat agresif dan mengungkap identitas sebenarnya.
- Akhir yang tragis dengan Winslow yang jatuh ke batu karang setelah mengalami ledakan mental dan emosional.
Di akhir abad ke-1800-an, seorang pria yang telah pensiun dari pekerjaan sebagai tukang kayu, Ephraim Winslow (diperankan oleh Robert Pattinson), dikirim ke sebuah pulau terpencil selama empat minggu untuk tugas sebagai penjaga lentera kecil. Di sana ia ditemani oleh Thomas Wake (William Dafoe), pria tua yang aneh dan penuh superstitious. Pada hari pertama, Winslow menemukan sebuah lubang di tempat tidurnya dan di dalamnya terdapat patung kayu kecil berbentuk putri duyung yang dia sembunyikan di jaketnya.
Selama berada di pulau, Winslow menyadari bahwa Wake memiliki obsesi terhadap cahaya dari menara lighthouse dan sering melakukan tindakan aneh di malam hari. Winslow, yang merasa tertarik dan terganggu oleh suasana misterius di sekitarnya, mulai terobsesi dengan patung putri duyung dan sering memanjatkan keinginan untuk mengetahui rahasia pulau tersebut. Ia juga melihat makhluk aneh seperti burung laut yang selalu mengganggunya dan mimpi buruk tentang putri duyung dan makhluk laut yang menakutkan.
Hubungan mereka semakin tegang saat Winslow mengungkapkan rasa ingin tahunya dan mulai mengonsumsi alkohol secara berlebihan. Ia juga mengungkapkan bahwa sebelumnya ia pernah bekerja di Utara dan memutuskan berhenti karena sesuatu yang disembunyikan. Wake kemudian mengungkapkan bahwa burung laut adalah pembawa jiwa orang mati, dan mengingatkan Winslow agar tidak membunuh burung karena nasib buruk. Suatu hari, Winslow menemukan burung laut yang terluka dan membunuhnya, yang memicu kemarahan dan ketakutan yang lebih dalam.
Ketika badai besar datang, kedua pria ini semakin kehilangan kendali. Mereka menjadi sangat kasar satu sama lain, saling menyalahkan, dan mengalami delusi yang parah. Winslow mulai melihat identitas asli Wake dan rahasia masa lalunya, termasuk membunuh pria bernama Ephraim Winslow dan mengadopsi identitasnya. Konflik memuncak saat Winslow mencoba membunuh Wake untuk mendapatkan kunci menara lighthouse. Ia kemudian terjebak dalam ilusi dan fantasi, melihat makhluk laut, dewa-dewa, dan sosok putri duyung. Di saat terakhir, Winslow membunuh Wake dalam pertarungan brutal dan akhirnya naik ke puncak menara lighthouse.
Di puncak, ia menyaksikan cahaya dari dalam lampu yang luar biasa terang dan mulai tertawa gila. Ia kehilangan kendali dan jatuh dari menara ke batu karang, ending ceritanya dengan gambaran menyedihkan tubuhnya yang terbengkalai di tepi laut, diserbu burung laut.
- bad luck to kill a seagull: Mengacu pada kepercayaan bahwa membunuh burung laut membawa nasib buruk dan dianggap sebagai pertanda malapetaka dalam cerita ini.
- seagulls are vessels for the souls of dead seamen: Burung laut dipercaya sebagai pembawa jiwa para pelaut yang telah meninggal, menambah makna simbolis terhadap kematian dan nasib buruk dalam film.
- spilling his beans: Ungkapan yang berarti mengungkap rahasia atau kebenaran tersembunyi tentang identitas Winslow dan masa lalunya.
- he actually murdered a timber-man by that name: Mengungkap bahwa Winslow bukanlah nama aslinya dan bahwa dia telah membunuh orang lain sebelumnya, mengungkap trauma dan identitas palsu.
- inside, Wake continues with more psychological manipulation: Wake mempermainkan kondisi mental Winslow secara psikologis, menambah unsur manipulasi dan tekanan mental dalam cerita.

