Full Sinopsis & Tema Plot Film The King's Speech (2010)

Prince Albert, yang kemudian dikenal sebagai King George VI, mengalami kesulitan berbicara karena gagap. Meskipun telah mencoba berbagai pengobatan, ia merasa frustrasi dan putus asa hingga akhirnya bertemu dengan Lionel Logue, seorang terapis wicara asal Australia yang berpendidikan non-medikal namun unik dalam pendekatannya. Dalam sesi latihan mereka, Lionel meminta Albert untuk berbicara secara santai dan menggunakan metode yang tidak konvensional, seperti mendengarkan rekaman dirinya sendiri. Perjalanan Albert dalam mengatasi gagapnya tidak hanya soal teknik berbicara, tetapi juga berhubungan dengan tekanan psikologis masa kecilnya, termasuk perlakuan keras dari orangtuanya dan rasa tidak aman yang mendalam.

Pada saat ayahnya, King George V, meninggal dan kakaknya, Edward VIII, naik takhta, Albert merasa tertekan untuk menjalankan tugas sebagai pewaris tahta. Ketika Edward jatuh cinta dan memutuskan untuk menikahi Wallis Simpson yang bercerai, hal ini memicu krisis konstitusional. Albert harus mengambil alih takhta sebagai King George VI, dan ia menyadari pentingnya kemampuan berbicara di era komunikasi massa, terutama saat menghadapi tantangan besar seperti deklarasi perang terhadap Nazi Jerman. Dengan bantuan Lionel, Albert akhirnya mampu mengatasi gagapnya dan tampil percaya diri dalam pidato penting dan selama masa perang.
Dalam momen-momen penting, seperti pelantikan dan pidato krisis, hubungan keduanya diuji, namun akhirnya mereka tetap berteman dekat. Film ini mengakhiri dengan keberhasilan George VI dalam menyampaikan pidato kenegaraan dan mempersiapkan Inggris menyambut perang, serta pengakuan resmi dari monarki terhadap Lionel Logue sebagai bentuk penghormatan atas jasa dan persahabatan mereka.