Full Sinopsis & Tema Plot Film The Kashmir Files (2022)

- Plot
- Sinopsis
- Tema
- Penjelasan
- Komentar
- Terjadinya pengusiran paksa dan pembantaian terhadap komunitas Kashmiri Pandits oleh militan Islam di akhir 1980-an.
- Kekerasan brutal termasuk pembunuhan Karan dan pembantaian keluarga Sharda di Nadimarg.
- Kehidupan para pengungsi Pandits yang tinggal di kamp-kamp di Jammu dalam kondisi sulit dan mengharapkan keadilan.
- Perseteruan narasi sejarah antara generasi tua yang mengalami tragedi dan generasi muda yang terpengaruh oleh pandangan separatis.
- Krishna yang awalnya tidak mengetahui kebenaran mulai mengungkap fakta sebenarnya melalui kunjungan kembali ke Kashmir dan bukti arsip.
- Konfrontasi dengan Farooq Malik Bitta yang menyangkal peran militan dan menyalahkan tentara India.
- Pidato Krishna di kampus yang membuka kesadaran akan tragedi yang dialami komunitas Kashmiri Pandits dan mengusik pandangan yang lazim diterima.
- Film menggambarkan pentingnya pengakuan sejarah dan keadilan bagi korban konflik etnis dan agama.
The Kashmir Files mengangkat kisah dual timeline, antara masa kejadian tragis tahun 1989-1990 dan masa kini di tahun 2020.
Pada tahun 1989-1990, Lembah Kashmir menjadi saksi kekerasan yang dilakukan oleh kelompok militan Islam terhadap komunitas Kashmiri Pandits. Dengan slogan-slogan keras seperti Raliv Galiv ya Chaliv (yang berarti "berubah agama, pergi, atau mati") dan Al-Safa Batte Dafa (yang berarti "dengan rahmat Tuhan seluruh komunitas Kashmiri Pandits akan meninggalkan lembah"), militan mulai mengintimidasi dan mengusir warga Hindu.
Pushkar Nath Pandit, seorang guru, khawatir akan keselamatan putranya Karan yang dituduh sebagai mata-mata India oleh para militan. Meski meminta perlindungan dari sahabatnya Brahma Dutt, seorang pegawai negeri, situasi semakin memburuk. Militan yang dipimpin Farooq Malik Bitta menyerang keluarga Pushkar; Karan yang bersembunyi ditemukan dan ditembak hingga meninggal. Dalam keadaan putus asa, keluarga Pushkar melarikan diri ke Jammu bersama pengacara dan wartawan yang peduli dengan nasib mereka. Namun, keamanan tak kunjung datang karena pembantaian brutal terus terjadi, termasuk kejadian mengenaskan di Nadimarg di mana istri Pushkar, Sharda, dan anaknya dibunuh dengan kejam oleh militan yang menyamar sebagai tentara India.
Setelah pengusiran paksa, para pengungsi Kashmiri Pandits hidup dalam kondisi memprihatinkan di kamp-kamp di Jammu, mengharapkan penghidupan dan keadilan yang tak kunjung tiba. Brahma berhasil membantu Sharda mendapat pekerjaan sehingga keluarga sempat kembali ke Kashmir, namun tragedi Nadimarg membuat harapan itu sirna.
Di masa kini, pada tahun 2020, Krishna, putra bungsu Sharda yang dibesarkan oleh Pushkar, semula tidak mengetahui kebenaran tragis keluarganya. Sebagai mahasiswa di ANU, dia terpengaruh oleh profesor Radhika Menon yang mendukung separatisme Kashmir dan menyalahkan pemerintah India atas masalah di wilayah tersebut. Setelah kematian Pushkar, Krishna pergi ke rumah leluhurnya di Kashmir untuk memenuhi wasiat terakhir ayahnya.
Dengan bantuan kontak dari Menon, Krishna bertemu Farooq Malik Bitta dan menantangnya. Bitta berdalih bahwa militer India-lah yang bertanggung jawab atas pembunuhan keluarga Krishna. Namun, Brahma kemudian menyerahkan bukti arsip surat kabar yang menunjukkan bahwa militan berpakaian tentara India-lah pelakunya.
Kembali ke Delhi, Krishna memberikan pidato penuh semangat dalam pemilihan ketua mahasiswa, mengungkapkan kebenaran sejarah dan penderitaan komunitas Kashmiri Pandits yang selama ini tertutup. Meskipun mendapat penolakan awal, pidatonya akhirnya mendapat dukungan, membuka kesadaran baru di kalangan mahasiswa tentang tragedi yang pernah terjadi di Kashmir.
- Raliv Galiv ya Chaliv: Slogan militan yang berarti 'berubah agama, pergi, atau mati', menunjukkan ultimatum keras terhadap komunitas Kashmiri Pandits di Kashmir.
- Al-Safa Batte Dafa: Slogan militan yang bermakna 'dengan rahmat Tuhan seluruh komunitas Kashmiri Pandits akan meninggalkan lembah', melambangkan intimidasi dan pembersihan etnis.
- Nadimarg massacre: Peristiwa pembantaian brutal terhadap komunitas Kashmiri Pandits yang tinggal di daerah Nadimarg, di mana anggota keluarga Sharda dibunuh secara sadis.
- Article 370: Pasal konstitusi India yang memberikan status khusus kepada Jammu dan Kashmir, menjadi fokus perdebatan politik terkait kedaulatan dan hak-hak penduduk wilayah tersebut.
- Genosida: Istilah yang digunakan oleh karakter Brahma untuk menggambarkan pembantaian sistematis terhadap komunitas Kashmiri Pandits yang menjadi tema sentral film.

