Full Sinopsis & Tema Plot Film The House That Jack Built (2018)

- Plot
- Sinopsis
- Tema
- Penjelasan
- Komentar
- Perjalanan Jack sebagai pembunuh berantai selama dua belas tahun melalui serangkaian insiden kekerasan.
- Dialog filosofis dengan Verge yang melambangkan perjalanan spiritual dan moral Jack melalui Neraka.
- Penggambaran kekerasan yang penuh simbolisme dan estetika artistik.
- Konsep 'rumah' sebagai simbol pencapaian artistik dan filosofi hidup Jack.
- Simbolisme Dante's Inferno dan gambaran akhir jatuh ke dalam kegelapan abadi sebagai konsekuensi moral dari kekerasan.
- Refleksi tentang garis tipis antara seni, kejahatan, dan psikologi manusia.
Film ini mengikuti kisah Jack, seorang pembunuh berantai yang memiliki kecenderungan artistik dan filosofi dalam melakukan aksi kejahatannya. Sepanjang dua belas tahun, penonton disuguhkan dengan berbagai insiden kekerasan yang menggambarkan perjalanan dan evolusi Jack sebagai seorang pembunuh. Dalam narasi ini, Jack sering berbicara dengan Verge, yang merupakan metafora dari Virgil dalam Dante's Inferno, menuntunnya melewati proses menuju neraka pribadi.
Insiden pertama dimulai saat Jack menolong seorang wanita yang mengalami kerusakan mobil, namun akhirnya membunuhnya dengan alat perbaikan yang dia pinjam. Ia menyembunyikan mayat di dalam freezer dan menghindari penangkapan karena lokasi kejadian yang tidak jelas.
Insiden kedua melibatkan upaya Jack menipu dan membunuh seorang wanita yang curiga, memaksanya masuk ke rumah dan akhirnya membunuhnya secara kejam, lalu mengantar jenazah ke freezer, beruntung karena hujan membersihkan jejaknya.
Insiden ketiga menunjukkan Jack yang membunuh kedua anak dari wanita yang sedang berkencan dengannya, dan kemudian memutilasi wajah seorang anak dengan keahlian taxidermy untuk memperlihatkan gambaran grotesk.
Insiden keempat melibatkan Jack yang mengklaim dirinya telah membunuh enam orang, mencoba mendapatkan amunisi lengkap, dan akhirnya membunuh seorang polisi untuk melarikan diri. Ia membangun 'rumah' dari mayat-mayat sebagai simbol pencapaian artistiknya.
Di bagian akhir, Jack berhadapan dengan Verge yang menyatakan bahwa ia belum menyelesaikan 'rumah' yang ia impikan. Jack mencoba melewati jembatan rusak di neraka, namun gagal dan jatuh ke dalam kegelapan abadi, menggambarkan perjuangan menuju pencerahan atau kehancuran abadi.
- Verge suggests that Jack has unfinished business and has never really built the house that he was intending to build.: Verge mengisyaratkan bahwa Jack belum menyelesaikan penciptaan 'rumah' yang merupakan simbol dari karya seni dan pencapaian pribadinya, menandakan bahwa perjalanan spiritual dan artistic-nya belum usai.
- In an allusion to Dante's Inferno, Verge is actually the poet Virgil and is guiding Jack through Hell.: Verge mewakili Virgil dalam Dante's Inferno, yang memandu tokoh utama melewati neraka, simbolisasi perjalanan menuju pencerahan atau kehancuran jiwa.
- The house constructed from the bodies as material.: Konstruksi 'rumah' dari mayat-mayat sebagai simbol pencapaian artistik dan refleksi terhadap obsesi Jack terhadap seni dan kekerasan.
- Jack falls off the cliff down into the fiery abyss below.: Simbol kejatuhan terakhir Jack ke dalam kegelapan abadi, sebagai gambaran akhir dari perjalanan moral dan spiritualnya yang penuh kekerasan.
- Climb around the cliff and over to the other side, although Verge tells him that he recommends against it.: Simbol harapan dan usaha kedua Jack untuk keluar dari neraka, meskipun secara metaforis menunjukkan bahwa perjalanan menuju keselamatan sangat sulit dan penuh risiko.

