Full Sinopsis & Tema Plot Film The Dreamers (2003)
- Plot
- Sinopsis
- Tema
- Penjelasan
- Komentar
- Seorang mahasiswa Amerika menjelajahi dunia film dan budaya Paris tahun 1968.
- Pertemuan dan hubungan kompleks antara Matthew, Théo, dan Isabelle yang mengekspresikan kebebasan seksual dan emosional.
- Konflik batin dan pemberontakan terhadap norma sosial dan kekerasan politik di masa itu.
- Perjuangan karakter utama dalam menemukan identitas diri dan menghadapi konsekuensi pilihan mereka.
- Akhir kisah dengan latar kerusuhan sosial dan kekacauan di jalanan Paris sebagai simbol revolusi dan perubahan zaman.
Pada akhir tahun 1960-an, Matthew, seorang mahasiswa Amerika berusia 20 tahun, tiba di Paris sebagai pelajar pertukaran budaya untuk belajar bahasa Perancis. Di kota ini, Matthew mulai tertarik dengan dunia film dan sering menghadiri pemutaran film di Cinematheque Francaise, sebuah institusi berbasis di Paris yang terkenal dengan koleksi film dan arsipnya yang besar. Ia mengikuti aksi protes yang dipicu oleh pemecatan Henri Langlois, tokoh penting dalam dunia sinema, oleh pemerintah Prancis saat itu.
Di sana, Matthew bertemu dengan saudara kembar yang bebas dan berani, Théo dan Isabelle, anak dari seorang penyair terkenal dan istrinya yang berkebangsaan Inggris. Mereka berdua memiliki pandangan yang terbuka terhadap seksualitas dan kebebasan berekspresi, yang mempererat hubungan mereka bertiga. Mereka pun menjalani masa remaja mereka secara terbuka, termasuk berpose telanjang dan melakukan permainan yang menggambarkan kebebasan dan pemberontakan terhadap norma sosial.
Seiring waktu, hubungan Matthew dan Isabelle berkembang menjadi cinta, sementara Théo yang juga menunjukkan ketertarikan terhadap Isabelle, merasakan persaingan dan kecemburuan. Konflik dan emosi yang kompleks muncul saat mereka menjalani hari-hari penuh kebebasan, permainan, dan konflik batin. Ketika hubungan mereka semakin dekat, ketiganya menghadapi kenyataan keras tentang batasan, identitas, dan keberanian menghadapi konsekuensi dari pilihan mereka.
Puncaknya, setelah insiden di mana mereka hampir bunuh diri karena kekhawatiran terhadap reaksi orang tua dan masyarakat, muncul gejolak revolusi di jalanan Paris akibat kerusuhan mahasiswa dan protes sosial. Dalam situasi chaos tersebut, mereka harus menghadapi kenyataan dan menentukan jalan hidup mereka, yang berakhir dengan kejatuhan dan kekacauan di tengah kerusuhan yang melanda kota.
- Henry was fired by the Government for showing his powerful movies rather than letting them rot in some underground vault.: Henry Langlois, yang memimpin Cinematheque Francaise, dipecat karena menampilkan film-film berharga dan berpengaruh, yang dipandang bertentangan dengan kebijakan pemerintah prancis saat itu.
- there is a cosmic coherence to things in the Universe: Menurut karakter dalam film, segala sesuatu di alam semesta memiliki keterkaitan dan keteraturan yang mendalam, mencerminkan pandangan filosofis tentang hubungan antar unsur di dunia.
- she would kill herself: Ucapan Isabelle yang mengungkapkan rasa takut dan rasa bersalah jika orang tuanya mengetahui hubungan seksualnya dan Théo, menandakan betapa serius dan berbahayanya konflik identitas dan batasan sosial di situasi mereka.
- the film ends as the police charge the crowd: Akhir film menggambarkan kekacauan dan kekerasan dalam kerusuhan sosial di Paris, simbol dari perlawanan dan perubahan besar yang terjadi selama periode tersebut.
- Maoism: Ideologi politik yang diterapkan oleh Mao Zedong, yang memiliki pengaruh besar terhadap pemikiran dan konflik sosial di berbagai kalangan pada masa itu.