Full Sinopsis & Tema Plot Film The Cider House Rules (2000)
- Plot
- Sinopsis
- Tema
- Penjelasan
- Komentar
- Homer Wells dibesarkan di panti asuhan dan dilatih oleh Dr. Larch dalam bidang kebidanan dan aborsi.
- Homer menolak melakukan aborsi dan berjuang untuk mengikuti moralitasnya sendiri.
- Perjalanan Homer meninggalkan panti asuhan dan jatuh cinta dengan Candy, serta tantangan yang dihadapi di perkebunan apel dan kehidupan kaum migran.
- Konflik moral muncul saat Homer membantu putri Arthur Rose yang hamil karena diperkosa ayahnya, dan harus memilih antara moral atau tradisi keluarga.
- Kematian Dr. Larch dan penemuan identitas asli Homer sebagai pengganti dirinya di panti asuhan.
- Akhir cerita menegaskan pengambilan alih Homer sebagai pemimpin panti, melanjutkan warisan moral dan kasih sayang.
- Film mengangkat kritik sosial terhadap norma sosial, isu kehamilan tidak diinginkan, dan pilihan moral yang kompleks.
Di sebuah panti asuhan di Maine pada era 1930-an dan 1940-an, Homer Wells (Tobey Maguire) tumbuh sebagai anak yatim piatu yang cerdas, tenang, dan penuh perhatian. Ia dibesarkan oleh Dr. Wilbur Larch (Michael Caine), seorang dokter yang berdedikasi namun berwatak keras dan penuh rahasia, yang juga melakukan aborsi secara ilegal untuk membantu para wanita yang tidak mampu mengurus bayi mereka. Homer, yang sangat dihormati dan dilatih oleh Larch dalam bidang kebidanan dan aborsi, memiliki pandangan moral yang kuat dan menentang aborsi, meskipun ia telah dilatih untuk melakukannya.
Suatu hari, Homer memutuskan untuk meninggalkan panti asuhan dan mencari pengalaman di dunia luar. Ia kemudian bergabung dengan pasangan muda, Candy Kendall (Charlize Theron) dan Wally Worthington (Paul Rudd), yang datang ke klinik untuk melakukan aborsi. Homer akhirnya menetap di perkebunan apel milik keluarga Worthington, di mana ia bekerja sebagai pekerja dan mulai menjalin hubungan dekat dengan Candy, meskipun Wally sedang bertugas di Perang Dunia II. Homer dan Candy mengalami hubungan yang semakin erat, penuh gairah dan kasih sayang, selama Wally berperang dan menjalani kehidupannya di sana.
Sementara itu, di perkebunan pekerja migran yang dipimpin oleh Arthur Rose (Delroy Lindo), Homer belajar tentang kehidupan dan perjuangan kaum bawah yang sering terlupakan. Ia juga menyadari adanya masalah kekerasan, kehamilan tidak diinginkan, dan ketidakadilan yang menimpa para pekerja. Ketika Arthur Rose diketahui telah menghamili putrinya, Rose, Homer berusaha membantu dengan melakukan aborsi secara diam-diam. Konflik memuncak saat keluarganya yang keras memicu tragedi dan kekerasan, dan Homer harus membuat keputusan moral yang sulit.
Di tengah situasi penuh tekanan, Homer menemukan jati dirinya dan memahami pentingnya memilih jalan hidup yang sesuai dengan hati nuraninya. Ia kembali ke panti asuhan, yang selama ini dipimpin oleh Dr. Larch yang telah meninggal karena overdosis ether. Ternyata, Larch telah memalsukan dokumen pendidikan Homer agar pria ini tidak ikut perang dan tetap di panti asuhan sebagai pengganti dirinya. Homer kemudian dipercaya menjadi kepala panti, dan film berakhir dengan kalimat penuh harapan dan cinta, "Goodnight you princes of Maine, you kings of New England," sebagai simbol pengganti moral dan kasih sayang yang ia warisi dari Larch.
- Goodnight you Princes of Maine, you Kings of New England: Kalimat penutup dan simbol pengharapan serta kasih sayang, yang diucapkan oleh Dr. Larch setiap malam kepada anak-anak di panti asuhan sebagai bentuk doa dan pengakuan akan potensi mereka.
- The orphanage is like an extended family: Menggambarkan bahwa meskipun kondisi panti asuhan sederhana, tetapi suasana kekeluargaan dan kasih sayang sangat kuat di antara anak-anak dan pengasuhnya.
- It’s better for trained professionals to perform abortions: Sikap Dr. Larch yang meyakini bahwa prosedur aborsi harus dilakukan oleh orang yang berkompeten, meskipun ia sendiri melakukannya secara ilegal dan menyembunyikan moralitasnya.
- Homers refuses to perform abortions despite training: Menunjukkan bahwa Homer memiliki moral dan keyakinan pribadi yang kuat, dan menolak melakukan tindakan yang bertentangan dengan hatinya, meskipun telah dilatih secara profesional.
- Goodbye is not forever, it’s just for now: Mengandung makna bahwa meskipun karakter harus berpisah atau menjalani jalan berbeda, mereka tetap memiliki ikatan moral dan kasih sayang yang tidak akan hilang.