Full Sinopsis & Tema Plot Film The Boy and the Heron (2023)

- Plot
- Sinopsis
- Tema
- Penjelasan
- Komentar
- Mahito kehilangan ibunya dan menjalani pencarian makna hidup di dunia dan dunia gaib.
- Pertemuan Mahito dengan burung heron yang berbicara dan membimbingnya ke dunia lain penuh keajaiban.
- Konflik batin Mahito terkait malice dan keinginannya untuk membangun dunia yang lebih baik.
- Pertemuan dan pengakuan Mahito bahwa Natsuko adalah ibunya sendiri.
- Perjuangan Mahito menghadapi kekuatan magis dan makhluk gaib untuk menyelamatkan dunia dan orang-orang tercinta.
- Pesan tentang penerimaan diri, kekuatan cinta, dan keberanian dalam menghadapi kenyataan hidup.
Di tengah perang Pasifik, Mahito Maki kehilangan ibunya, Hisako, dalam sebuah kebakaran di rumah sakit. Setelah kejadian itu, ayahnya, Shoichi, seorang pemilik pabrik amunisi udara, menikahi adik almarhum istrinya, Natsuko. Mereka kemudian pindah ke sebuah estate di pedesaan, di mana Mahito merasa jauh dan agak dingin terhadap Natsuko yang sedang hamil. Suatu hari, Mahito menemukan seekor burung heron abu-abu yang aneh, yang membawanya ke sebuah menara tertutup, tempat terakhir diketahui keberadaan seorang arsitek besar dari keluarga Natsuko.
Setelah terlibat dalam sebuah pertarungan sekolah, Mahito sengaja melukai dirinya sendiri. Burung heron itu mulai berbicara dan menawari Mahito untuk membantunya menemukan ibunya yang hilang. Dalam usahanya, Mahito hampir diserang oleh kawanan katak supernatural, tetapi Natsuko menyelamatkannya dengan panah berbisiknya. Hal ini menginspirasi Mahito untuk membuat busur dan panah sendiri, yang kemudian diberkahi dengan kemampuan akurat berkat bulu burung heron. Saat membaca sebuah buku peninggalan ibunya, Mahito dihadapkan pada kepergian Natsuko ke dalam hutan dan berusaha mengikutinya.
Di dalam hutan, Mahito dan Kiriko, seorang wanita tua yang membimbingnya, masuk ke dalam dunia lain melalui sebuah pintu ajaib di menara. Mereka menyadari bahwa dunia yang mereka masuki adalah sebuah dunia lautan yang penuh makhluk magis dan bahaya, seperti burung pelikan yang agresif, spirit-bubbled, dan makhluk lain yang bisa beregenerasi melalui proses kelahiran kembali. Mereka berdua berteman dengan Himi, seorang wanita muda dengan kekuatan api, yang melindungi mereka. Mahito dan Himi kemudian menyadari bahwa mereka adalah bagian dari sebuah dunia di mana mereka harus memurnikan dan memilih untuk menyebarkan kehidupan dan keberlangsungan makhluk di dalamnya. Mahito akhirnya memperbaiki hubungan dengan Birdman, seekor makhluk yang awalnya tampak menakutkan, dan mereka bekerja sama untuk membangun dunia yang lebih baik.
Dalam perjalanan, Mahito bertemu dengan Natsuko di dunia lain, di mana ia mengakui bahwa dia adalah ibunya. Mereka mengalami konflik dan menyadari bahwa pencarian mereka membawa mereka ke sebuah pertempuran di menara, di mana Mahito diminta untuk mengambil alih kekuasaan dari wizard yang menjaga dimensi tersebut. Mahito menolak kekuasaan penuh dan memilih untuk menerima malice dalam dirinya sendiri, sebagai bagian dari proses penerimaan dan keberanian. Ketika dunia mulai runtuh dan banjir, Mahito dan teman-temannya melarikan diri dan kembali ke dunia nyata, membawa pelajaran tentang cinta, pengampunan, dan keberanian. Film ditutup dengan Mahito yang kembali ke Tokyo bersama keluarga barunya dan menyambut masa depan dengan hati yang lebih terbuka dan penuh harapan.
- Himi incinerates the paper: Menggambarkan kekuatan dan keberanian Himi dalam mengatasi ancaman dan melindungi teman-temannya, serta simbol kekuatan api yang dimilikinya.
- Mahito notices that the blocks are infused with malice: Mewakili konflik internal Mahito terhadap kekuatan jahat dan bahaya yang tersembunyi dalam kekuasaan yang ia pegang, serta pentingnya memilih jalan sendiri.
- Mahito, possessing the power of his bloodline, to succeed to custodianship of this world: Mengandung makna bahwa kekuatan dan tanggung jawab besar datang dari warisan dan identitas diri, sekaligus tantangan yang harus dihadapi dengan keberanian.
- Mahito states that he himself possesses malice, embodied by his self-inflicted scar: Melambangkan bahwa manusia memiliki sisi gelap dan kekurangan, dan penerimaan terhadapnya adalah bagian dari proses pertumbuhan dan kedewasaan.
- Himi returns to her own time without regrets: Menggambarkan keberanian dan keteguhan hati Himi dalam menerima takdirnya sendiri, serta pesan tentang keberanian menjalani hidup sesuai pilihan dan kenyataan.

