Full Sinopsis & Tema Plot Film The Aviator (2005)

Pada tahun 1914, Howard Hughes, yang masih berusia sembilan tahun, mengalami kekhawatiran akan penyakit saat ibunya memandikannya, mengingatkan bahwa dia ‘You are not safe’. Berkembang dewasa, Hughes mewarisi kekayaan keluarganya dan memulai karier di dunia perfilman pada usia 22 tahun dengan mengarahkan film Hell's Angels. Ia sangat berobsesi agar film tersebut dibuat secara realistis, bahkan harus menghabiskan bertahun-tahun dan sejumlah besar uang untuk menyelesaikannya. Setelah film selesai, Hughes kemudian melakukan re-shoot dengan suara sehingga memakan waktu tambahan dan biaya besar, namun akhirnya hasilnya sukses dan mendapat sambutan positif. Ia juga memproduksi film terkenal seperti Scarface dan The Outlaw.

Di sisi lain, Hughes menjalin hubungan romantis dengan aktris Katharine Hepburn, yang membantu mengurangi gejala OCD-nya. Namun, ketenarannya membuatnya sering dikaitkan dengan berbagai bintang film lain, menimbulkan rasa cemburu Hepburn. Cinta dan obsesi terhadap penerbangan terus menjadi hasrat utama Hughes. Ia membeli mayoritas TWA dan mencatatkan berbagai pencapaian seperti memecahkan rekor kecepatan dan menerbangkan mengelilingi dunia dalam waktu singkat. Persaingan sengit dengan rivalnya, Juan Trippe dari Pan Am, memicu munculnya undang-undang untuk melindungi monopoli mereka di bidang penerbangan internasional.

Hughes mengalami suasana naik turun dalam kehidupan pribadinya; hubungannya dengan Hepburn berakhir saat dia jatuh cinta dengan Spencer Tracy, dan hubungan selanjutnya dengan Faith Domergue dan Ava Gardner. Ia terlibat dalam proyek militer seperti pesawat spion dan pesawat besar H-4 Hercules, yang dikenal sebagai Spruce Goose. Seiring waktu, OCD Hughes memburuk, menyebabkan perilaku obsesif dan fobia terhadap kotoran dan kuman, yang akhirnya menyebabkan kecelakaan dan kerumitan dalam kehidupannya. Keadaan mentalnya semakin memburuk ketika ia diinterogasi oleh FBI dan menghadapi tuduhan terkait perang.

Di tengah tekanan psikis dan tekanan dari dunia industri, Hughes menjadi semakin paranoid, melakukan penyadapan dan menyembunyikan dirinya dari publik. Setelah menjalani masa isolasi selama berbulan-bulan, ia menemukan kembali semangatnya melalui dukungan dari Hepburn dan keberhasilan uji coba terbang pesawat H-4. Meski tampak pulih, ketakutan dan obsesi tetap menghantuinya, hingga akhirnya ia mengalami serangan panik, mengulang frasa 'the way of the future', dan mulai kembali menyimpan ketakutan mendalam yang menggambarkan perjuangan internalnya.

Film berakhir dengan momen Hughes yang kembali menunjukkan keberanian dan tekadnya untuk terus berinovasi di dunia penerbangan dan perfilman, sekaligus mengisyaratkan bahwa perjuangannya melawan gangguan mental dan obsesi adalah bagian tak terpisahkan dari jati dirinya.