Full Sinopsis & Tema Plot Film Stigmata (2000)

Di sebuah desa kecil di Brasil, Father Andrew Kiernan, seorang mantan ilmuwan dan imam Jesuit yang menyelidiki keajaiban, menghadiri pemakaman Father Paulo Alameida, yang dikenal mengalami stigmata. Saat Andrew mengumpulkan bukti, seorang anak kecil mencuri sebuah rosario dari tangannya dan menjualnya di pasar ke seorang wanita yang kemudian mengirimkannya kepada Frankie Paige, seorang wanita di Pittsburgh. Tidak lama kemudian, Frankie mengalami serangan dari kekuatan tak terlihat dan luka-luka dalam di pergelangan tangannya, yang tidak bisa dijelaskan secara medis.

Frankie, yang awalnya mengaku sebagai atheis, mulai mengalami luka yang semakin dalam dan munculnya stigmata lainnya, termasuk di kaki dan di bagian kepala akibat mahkota duri. Dalam usahanya mencari jawaban, Frankie melakukan penelitian sendiri dan akhirnya berbicara dalam bahasa Aram dan berpidato dalam suara laki-laki, menimbulkan tanda-tanda kerasukan. Andrew kemudian terlibat dan membawa Frankie ke gereja, di mana mereka menemukan bahwa kata-kata yang ditulisnya berasal dari sebuah dokumen gospel yang ditemukan di luar Yerusalem, yang kemudian diperdebatkan oleh gereja dan diyakini sebagai firman dari Yesus yang baru ditemukan.

Sementara itu, dokumen tersebut ternyata ditulis oleh Father Alameida yang berusaha menyalin pesan asli dari Yesus tentang kerajaan Allah yang ada dalam diri semua orang dan bukan hanya di gereja. Alameida mengalami stigmata dan berusaha melanjutkan penyalinan dokumen itu secara diam-diam, meski akhirnya ia diusir dan dikecam oleh otoritas gereja. Konflik memuncak saat gereja melakukan upaya pengusiran keras terhadap Frankie yang kerasukan dan mengaku sebagai Alameida. Andrew, yang percaya bahwa Frankie adalah utusan Alameida, berani melewati api dan mengusir roh jahat dari tubuh Frankie, memperlihatkan pengorbanan dan kekuatan iman sejati.

Di akhir, Andrew kembali ke gereja dan menemukan dokumen gospel asli yang ditulis oleh Alameida, menegaskan bahwa gereja menolak dan menganggap dokumen tersebut sesat, tetapi pesan esensial tentang kebebasan spiritual tetap tersimpan. Film ini berakhir dengan catatan bahwa Gospel of Thomas, yang mirip dengan dokumen tersebut, tidak diakui oleh Gereja Katolik dan dianggap heresi, menandakan perlawanan terhadap otoritas dan pencarian kebenaran spiritual yang lebih bebas.