Full Sinopsis & Tema Plot Film Smile (2022)

- Plot
- Sinopsis
- Tema
- Penjelasan
- Komentar
- Protagonis Rose Cotter berjuang melawan kutukan jahat yang menampakkan wajah tersenyum mengerikan sebelum korban bunuh diri.
- Kutukan tersebut menyebar melalui trauma dan membutuhkan korban yang menyaksikan kematian untuk tetap hidup.
- Penelusuran asal-usul entitas mengungkap keterkaitan dengan kematian dan trauma masa lalu, termasuk bunuh diri dan kekerasan.
- Karakter antagonist adalah makhluk mengerikan dan sosok ibunya yang menyerang secara simbolis, melambangkan kekerasan dan kekurangan kasih sayang di masa lalu.
- Konflik mencapai klimaks saat tokoh utama mencoba mematahkan kutukan dengan pengorbanan diri dan upaya membakar rumah masa kecilnya.
- Akhir cerita menunjukkan bahwa kutukan masih berpotensi berlanjut, menimbulkan ketegangan dan ketidakpastian akan nasib selanjutnya.
Dr. Rose Cotter, seorang terapis yang mengalami trauma mendalam akibat menyaksikan bunuh diri ibunya dengan cara overdosis saat masih kecil, mendapati dirinya terjebak dalam rangkaian kejadian menakutkan setelah menangani Laura Weaver, seorang pasien yang mengaku dihantui oleh entitas jahat yang mampu memunculkan wajah tersenyum mengerikan sebelum orang tersebut meninggal.
Setelah Laura bunuh diri secara tragis di depan Rose, terapis ini mulai melihat wajah Laura yang tersenyum secara misterius di berbagai tempat. Hal ini memicu penyelidikan terhadap kematian Gabriel Munoz, seorang profesor yang juga mengakhiri hidupnya dengan cara serupa setelah menyaksikan seorang wanita bunuh diri dan menampilkan senyum seram sebelum meninggal.
Rose, yang mulai merasa terganggu dan mengalami berbagai penglihatan dan halusinasi, berusaha mencari tahu asal-usul kutukan ini. Ia menyelidiki kejadian-kejadian serupa dari orang-orang yang pernah menyaksikan kematian tragis yang terkait dengan entitas tersebut. Ia belajar bahwa entitas ini menyebar melalui trauma dan membutuhkan korban yang menyaksikan aksi bunuh diri untuk terus hidup dan menyebarkan kutukan.
Dengan bantuan Joel, seorang mantan kekasih dan petugas polisi, Rose mengungkap bahwa satu-satunya cara mematahkan kutukan adalah dengan membunuh orang lain yang menjadi korban berikutnya, yang harus disaksikan oleh orang lain agar kekuatan entitas tetap hidup. Rose menghadapi kengerian yang semakin meningkat, termasuk penampakan sosok ibunya yang mengungkapkan kesalahan dan kekerasannya di masa lalu, serta makhluk mengerikan yang menyerangnya di rumah masa kecilnya yang terbakar.
Puncaknya, Rose harus melawan entitas mengerikan yang menyamar sebagai orang terdekatnya, termasuk Madeline dan Joel, dan akhirnya mencoba mengakhiri kutukan dengan membakar rumah dan diri sendiri. Di momen terakhir, dia menyadari bahwa kutukan itu belum benar-benar hilang, karena ia masih tersenyum menyeramkan saat akan mengorbankan diri.
- entity needs trauma to continue surviving: Makhluk tersebut memerlukan pengalaman trauma sebagai 'makanan' agar dapat terus hidup dan menyebarkan kutukan, mirip dengan konsep kutukan yang diwariskan melalui pengalaman buruk.
- smile that haunts: Senyum menyeramkan yang muncul sebelum kematian, menjadi simbol dari kekuatan jahat yang memanipulasi dan menakuti korban.
- doppelganger: Kembaran atau bayangan dari orang asli yang muncul sebagai bentuk peniruan untuk menakuti dan mengancam, sering digunakan dalam cerita horor sebagai simbol kekuatan jahat yang menyamar.
- trauma as a curse: Konsep bahwa trauma masa lalu dapat menjadi sumber kutukan yang mengikat dan menyebarkan penderitaan, menekankan pentingnya mengatasi luka lama untuk membebaskan diri.
- final sacrifice: Pengorbanan terakhir yang dilakukan tokoh utama untuk menghentikan kutukan dan menyelamatkan orang lain, meskipun berisiko kehilangan segalanya.

