Full Sinopsis & Tema Plot Film Smallfoot (2018)

- Plot
- Sinopsis
- Tema
- Penjelasan
- Komentar
- Migo adalah Yetis muda yang berani melanggar aturan untuk membuktikan keberadaan Smallfoot (manusia kecil).
- Penemuan Migo tentang manusia kecil menimbulkan konflik dan ketakutan di desa Yetis, serta kekhawatiran akan keselamatan mereka.
- Percakapan dan komunikasi antara manusia dan Yetis menjadi kunci utama untuk mengatasi prasangka dan membangun kepercayaan.
- Film menampilkan perjuangan untuk menghilangkan stereotip dan menciptakan toleransi antar makhluk yang berbeda.
- Akhirnya, masyarakat manusia dan Yetis belajar menerima satu sama lain, membangun perdamaian dan pemahaman bersama.
- Pesan tentang keberanian, pentingnya mencari kebenaran, dan keberagaman sebagai kekuatan.
Di sebuah desa Yetis yang tersembunyi di puncak gunung Himalaya, kehidupan berjalan tenteram dan penuh kedisiplinan sesuai ajaran batu-batu kuno yang mengatur segala aspek kehidupan mereka. Migo, seorang Yetis muda yang ceria dan penuh semangat, memegang teguh kepercayaan bahwa mereka diciptakan dari langit oleh seekor yak besar dan bahwa makhluk lain yang disebut Smallfoot adalah legenda dan tidak nyata.
Suatu hari, saat berlatih untuk memalu gong tahunan, Migo tertarik oleh gadis Yetis, Meechee, dan tanpa sengaja menyaksikan sebuah kecelakaan pesawat yang jatuh di bawah awan. Ia menemukan seorang manusia kecil dan belum diketahui, yang kemudian ia sebut sebagai Smallfoot. Migo bersemangat untuk memberi tahu desa tentang penemuannya, tetapi ia tidak memiliki bukti dan malah dianggap sesat oleh pemimpin desa, Stonekeeper, yang menganggap keberadaan Smallfoot sebagai blasphemy dan memerintahkan pengasingan Migo.
Namun, Migo tidak menyerah dan bergabung dengan geng yang percaya pada keberadaan Smallfoot, termasuk gadis yang ia cintai, Meechee. Mereka berusaha mengumpulkan bukti dan memutuskan untuk menuruni gunung agar dapat membuktikan keberadaan manusia kecil itu. Di bawah tanah, mereka bertemu Percy Patterson, pembuat film dokumenter manusia yang kehilangan integritasnya dan berusaha mengejar ketenaran melalui rekaman keberadaan Yetis serta manusia.
Setelah pertemuan yang penuh petualangan dan kesalahpahaman, Percy dan Migo saling membantu dan belajar satu sama lain. Percy merekam video Migo yang kemudian menjadi viral, tetapi menimbulkan ketakutan dan salah paham dari manusia terhadap Yetis. Melalui berbagai kejadian dramatis dan pengungkapan fakta bahwa manusia dan Yetis saling salah paham dan takut satu sama lain, mereka berjuang untuk perdamaian dan penerimaan di masyarakat kedua belah pihak.
Pada akhirnya, Migo dan kawan-kawannya berhasil menyampaikan kebenaran dan memperlihatkan bahwa meskipun berbeda, manusia dan Yetis dapat hidup berdampingan dengan saling pengertian dan rasa hormat. Film ini berakhir dengan pesan bahwa keberanian dan komunikasi adalah kunci dalam mengatasi ketakutan dan menyatukan perbedaan, serta memperlihatkan bahwa keberagaman adalah kekuatan.
- Smallfoot: Istilah yang digunakan oleh Yetis untuk menyebut makhluk manusia kecil, yang selama ini dianggap sebagai legenda dan tidak nyata. Dalam film, ini menjadi simbol ketakutan dan prasangka yang harus diatasi.
- Stonekeeper: Pemimpin desa Yetis yang mengatur hidup mereka berdasarkan batu-batu kuno yang dianggap suci dan berisi perintah yang tidak boleh dipertanyakan. Melambangkan budaya tradisional yang kaku dan ketakutan terhadap perubahan.
- Dorgle: Ayah Migo yang percaya bahwa memukul gong dengan kepala adalah cara agar matahari terbit, melambangkan kepercayaan tradisional dan keyakinan yang kaku dalam komunitas.
- Percy Patterson: Pembuat film dokumenter manusia yang kehilangan integritas dan mencari ketenaran melalui rekaman keberadaan Yetis, melambangkan pencarian popularitas dan kurangnya moral dalam dunia media.
- Kota Simikot: Kota manusia tempat Percy dan manusia lainnya berinteraksi dengan kisah Migo dan para Yetis. Melambangkan dunia luar dan ketakutan warga terhadap makhluk yang berbeda.

