Lagu "Do You Wanna Be Perfect" yang dibawakan oleh Selena Gomez dan benny blanco mengajak pendengarnya untuk merenungkan berbagai tekanan yang dihadapi dalam era media sosial saat ini. Melalui lirik yang sederhana, namun penuh makna, lagu ini menangkap realitas kehidupan modern yang sering kali diwarnai oleh standar-standar kecantikan dan kesuksesan yang tidak realistis.

Diawali dengan pertanyaan retoris, "Hi, do you wanna be perfect?", lagu ini langsung menarik perhatian pendengar dengan tantangan terhadap norma-norma yang telah ditetapkan. Lirik ini menyiratkan bahwa keinginan untuk menjadi sempurna sering kali dimulai dari harapan yang dipengaruhi oleh media sosial.

Pesan Tersirat tentang Standar yang Tidak Realistis

Dalam bagian berikutnya, lirik menyoroti tekanan untuk "menjadi seksi" dan memenuhi "standar yang sangat tidak realistis". Hal ini menciptakan sebuah narasi yang menggambarkan betapa beratnya beban yang harus ditanggung oleh individu, terutama bagi generasi muda. Standar-standar yang ditetapkan bukan hanya berasal dari lingkungan sekitar, tetapi juga dipengaruhi oleh citra yang dibagikan di media sosial.

• Standar Sosial: Masyarakat sering kali menetapkan ekspektasi yang sangat tinggi, sehingga mengakibatkan kecemasan dan ketidakpuasan individu terhadap diri mereka sendiri.
• Tekanan Media: Media sosial sering kali menghadirkan gambaran ideal yang tidak realistis dan sulit dicapai, yang bisa membuat orang merasa kurang berharga.

Pada bagian lain lagu, terdapat penggambaran tentang sebuah "produk" yang seolah menawarkan solusi untuk menghadapi tekanan ini, yang disampaikan dengan nada sarkastis. Hal ini mengingatkan kita bahwa banyak iklan dan produk yang mencoba mengeksploitasi rasa tidak percaya diri orang untuk mendapatkan keuntungan finansial.

Menjadi Diri Sendiri: Pesan Utama

Namun, penting untuk dicatat bahwa lirik selanjutnya beralih dari kritik terhadap norma-norma sosial ini. Dengan tegas, dinyatakan, "No more of the unrealistic standards of perfect, it's so boring." Pesan ini menjadi sentral lagu ini, yaitu bahwa setiap individu seharusnya merayakan keunikan diri mereka sendiri, tanpa perlu membandingkan diri dengan standar yang ditetapkan oleh orang lain.

• Merayakan Keunikan: Semua orang memiliki keistimewaan yang membuat mereka unik dan berbeda.
• Menjadi Diri Sendiri: Daripada berusaha memenuhi ekspektasi yang tidak realistis, lebih baik kita menjadi diri kita sendiri.

Lagu ini menekankan pentingnya menerima diri sendiri dan mencintai apa adanya. Dalam dunia yang terus menerus memberikan tekanan untuk menjadi sempurna, pesan ini menjadi sangat relevan dan mendesak untuk diingat. Dengan demikian, "Do You Wanna Be Perfect" bukan hanya sekadar lagu pop; ia adalah panggilan untuk aksi, untuk menjadi lebih sadar akan diri sendiri dan tantangan yang ada di dunia modern.

• 1I Said I Love You First0:44
• 2Younger And Hotter Than Me3:09
• 3Call Me When You Break Up (with Gracie Abrams)2:06
• 4Ojos Tristes3:21
• 5Don’t Wanna Cry3:27
• 6Sunset Blvd2:47
• 7Cowboy3:04
• 8Bluest Flame2:42
• 9How Does It Feel To Be Forgotten2:41
• 10Do You Wanna Be Perfect0:37
• 11You Said You Were Sorry2:59
• 12I Can’t Get Enough (benny blanco, Selena Gomez, J Balvin, Tainy)2:37
• 13Don’t Take It Personally2:34