Full Sinopsis & Tema Plot Film Raging Bull (1980)

Pada tahun 1964, seorang petinju Italia-Amerika yang menua dan kelebihan berat badan, Jake LaMotta (diperankan oleh Robert De Niro), berlatih untuk sebuah rutinitas komedi. Film ini memulai cerita pada tahun 1941, saat Jake terlibat dalam pertandingan tinju yang menentukan melawan Jimmy Reeves (Floyd Anderson), di mana Jake mengalami kekalahan pertamanya. Meskipun Jake pernah mengalahkan Reeves sebelumnya, aturan tinju di Ohio mempertimbangkan poin dari 10 ronde pertama.

Jake sendiri adalah seorang petinju kelas menengah yang bercita-cita untuk melawan juara kelas berat Joe Louis (Coley Wallace) dan menyadari bahwa peluang itu tidak akan pernah datang. Selanjutnya, Jake jatuh cinta pada seorang gadis berusia lima belas tahun bernama Vickie (Cathy Moriarty) yang ia temui di kolam renang. Meskipun sudah menikah dengan Irma LaMotta (Lori Anne Flax), yang memiliki hubungan yang buruk dengan Jake, ia tetap mengejar Vickie.

Pada tahun 1943, Jake berhasil mengalahkan Sugar Ray Robinson (Johnny Barnes) tetapi mengalami kekalahan pada rematch. Setelah beberapa tahun berjuang, Jake menikahi Vickie dan kehidupannya mulai dipenuhi dengan kecemburuan dan kekerasan, terutama ketika ia menderita saat mendengar desas-desus tentang Vickie yang memiliki perasaan terhadap pria lain.

Setelah terlibat dalam berbagai pertarungan, Jake terpaksa mengambil dive dalam pertandingan untuk mendapatkan kesempatan meraih gelar juara. Hal ini berujung pada skandal dan penangguhan karier tinjunya. Namun, ia akhirnya berhasil meraih gelar juara kelas menengah pada tahun 1949 melawan Marcel Cerdan (Louis Raftis).

Dalam perjalanan kehidupan Jake yang penuh liku, ia menghadapi tantangan di rumah tangga ketika Vickie ingin bercerai setelah menyaksikan kariernya semakin menurun. Berbagai masalah hukum dan keuangan mengakibatkan penangkapan Jake dan tinggal di penjara, di mana ia merenungkan kesakitan dan kesalahannya.

Pada tahun 1964, di tengah upaya untuk memperbaiki hidupnya sebagai komedian, Jake LaMotta merenungkan hidupnya dan apa yang seharusnya bisa menjadi, sambil berlatih menghadapi penontonnya dengan rasa kesedihan dan penyesalan.