Full Sinopsis & Tema Plot Film Portrait of a Lady on Fire (2019)
- Plot
- Sinopsis
- Tema
- Penjelasan
- Komentar
- Marianne dikirim ke pulau terpencil untuk melukis potret Heloise yang menolak dipotret karena takut akan pernikahan paksa.
- Hubungan emosional dan romantis berkembang antara Marianne dan Heloise selama proses lukisan dan interaksi mereka sehari-hari.
- Marianne memutuskan untuk menghancurkan lukisan yang lengkap demi menjaga rahasia hubungan mereka dan kepercayaan Heloise.
- Kisah cinta mereka berakhir dengan perpisahan yang menyakitkan, namun kenangan tetap hidup melalui karya seni dan ingatan.
- Di masa dewasa, Marianne melihat Heloise lagi dalam karya seni dan ingat kembali kisah mereka yang penuh makna dan kebebasan.
- Film ini menampilkan tema keberanian untuk memilih jalan hidup sendiri, serta kritik terhadap norma sosial yang membelenggu perempuan.
Di akhir abad ke-18, Marianne, seorang pelukis muda dan progresif, diutus ke sebuah pulau terpencil di Brittany untuk melukis potret seorang perempuan bernama Heloise yang menolak dipotret karena takut akan pernikahan yang dipaksakan. Marianne harus diam-diam mempelajari fitur Heloise saat menemani dia berjalan setiap hari, karena Heloise selalu menjaga jarak dan tidak membiarkan Marianne melihat wajahnya dengan leluasa. Selama proses tersebut, keduanya menjalin hubungan yang semakin akrab dan penuh keintiman.
Heloise baru saja kembali dari biara setelah kakaknya meninggal bunuh diri, dan tiba di pulau tersebut untuk menikah dengan pria dari Milan yang tak pernah dia temui. Marianne berusaha memahami dan menghargai keinginan Heloise, yang takut akan masa depannya dan ketidakpastian akan pernikahan. Mereka berbicara tentang kebebasan dan pilihan hidup, serta saling berbagi cerita pribadi. Marianne menyelesaikan lukisan potret Heloise, tetapi akhirnya memutuskan untuk menghancurkan karya tersebut demi menjaga rahasia dan kepercayaan mereka berdua.
Ketika Heloise menyatakan bahwa dia tidak mau menikah dan memiliki kebebasan memilih hidupnya, hubungan mereka semakin dalam. Mereka membaca cerita tentang Orpheus dan Eurydice, membantu seorang pelayan wanita melakukan aborsi, dan menjalani momen-momen penuh kehangatan seperti membaca, menari, dan berciuman di sebuah gua. Suatu malam, mereka menghabiskan malam bersama, mengekspresikan cinta mereka dengan penuh gairah, meskipun masa depan mereka harus berpisah karena Heloise akan menikah.
Seiring waktu, Marianne dan Heloise harus berpisah, dan Marianne menyimpan kenangan mereka dalam sketsa dan lukisan. Di masa dewasa, Marianne melihat Heloise lagi di sebuah galeri dalam bentuk potret dan di sebuah konser, di mana mereka berdua saling mengingat kembali kisah mereka. Hubungan mereka tetap hidup dalam ingatan dan karya seni, sebagai simbol cinta dan kebebasan yang tak lekang oleh waktu.
- Portrait of a Lady on Fire: Judul karya lukis Marianne yang menjadi simbol utama kisah, sekaligus metafora hubungan dan kebebasan perempuan.
- Heloise tidak ingin menikah karena takut akan masa depan dan ketidakpastian hidupnya.: Menggambarkan ketidakberdayaan perempuan di masa itu, dan keberanian untuk menolak norma sosial yang membatasi kebebasan mereka.
- Orpheus dan Eurydice: Cerita mitologi tentang cinta dan kehilangan, yang digunakan sebagai simbol perjalanan emosional Marianne dan Heloise.
- Vivaldi's Four Seasons: Simbol keindahan dan perubahan, serta menjadi latar emosional dalam hubungan Marianne dan Heloise.
- Sang pelukis menyimpan kenangan mereka dalam karya seni dan ingatan.: Menggambarkan kekuatan seni sebagai media untuk menyimpan dan mengabadikan kenangan dan perasaan terdalam.