Nicolas Winding Refn lahir di Kopenhagen, Denmark, pada 1970. Ayahnya, Anders Refn, adalah seorang sutradara dan editor film, sementara ibunya, Vibeke Winding, adalah seorang sinematografer. Pada usia 8 tahun, ia pindah ke New York bersama orang tuanya dan menetap di sana, terinspirasi oleh suasana kota Manhattan yang megah dan keras, yang mempengaruhi gaya sinemanya.

Refn menempuh pendidikan di American Academy of Dramatic Arts di New York, namun dikeluarkan karena insiden kekerasan. Kemudian, ia diterima di Danish Film School, tetapi keluar sebelum semester dimulai. Selama masa ini, ia aktif menulis, menyutradarai, dan membintangi film pendeknya sendiri, menunjukkan bakat dan keberanian dalam bereksperimen.

Kesuksesan pertamanya datang dari film Pusher (1996), yang didanai dari penjualan film pendek, mengangkat dunia kriminal di Copenhagen. Film ini sukses secara kritis dan menjadi film kultus. Ia melanjutkan dengan film Bleeder (1999), yang mendapat pengakuan di Festival Film Venice dan Sarajevo, serta menandai gaya visual dan emosional khasnya.

Refn kemudian mencoba film berbahasa Inggris, dimulai dengan Fear X (2003), yang gagal secara komersial. Untuk menutupi kerugiannya, ia kembali ke waralaba Pusher, membuat dua sekuel yang menunjukkan kekuatan dan pengaruhnya di dunia perfilman. Ia meraih penghargaan dan pengakuan internasional dari festival-festival utama.

Karya-karya berikutnya, seperti Bronson (2008), Valhalla Rising (2009), dan Drive (2011), memperkuat reputasinya sebagai sutradara dengan gaya visual khas dan tema gelap. Drive memenangkan penghargaan Best Director di Cannes dan menjadi film yang sangat dihormati, menandai suksesnya di Hollywood.

Refn terus berkarya dengan film seperti Only God Forgives (2013) dan The Neon Demon (2016), serta menjajal serie streaming dengan Too Old to Die Young (2019) dan Copenhagen Cowboy (2022). Ia dikenal sebagai sosok inovatif dan kontroversial, selalu menghadirkan visual dan narasi yang unik dan berani.

Selain film panjang, NWR juga terlibat dalam proyek fashion dan karya seni lainnya, seperti instalasi Prada dan film pendek Touch of Crude (2022). Ia tetap aktif mengeksplorasi media dan medium baru untuk mengekspresikan visinya.