Full Sinopsis & Tema Plot Film Minority Report (2019)
- Plot
- Sinopsis
- Tema
- Penjelasan
- Komentar
- Sistem Precrime menggunakan ketiga Precogs untuk memprediksi dan mencegah kejahatan sebelum terjadi.
- Anderton, yang awalnya percaya penuh pada sistem, mulai meragukan keakuratan dan moralitas sistem tersebut setelah munculnya minority report dan temuan-temuan pribadi.
- Pengungkapan bahwa sistem dan pejabat terkait terlibat dalam manipulasi dan kejahatan pribadi yang disembunyikan dari publik.
- Konflik internal Anderton saat ia dipaksa memilih antara mengikuti sistem atau membela keadilan nyata.
- Akhir cerita menegaskan bahwa sistem prediksi tidak sempurna dan harus diawasi, serta pentingnya keberanian untuk membongkar korupsi di balik kekuasaan.
Pada tahun 2054, pemerintah Amerika Serikat mengimplementasikan program Precrime, sebuah sistem kepolisian yang memanfaatkan tiga Precogs — manusia dengan kemampuan melihat masa depan — untuk mencegah kejahatan sebelum terjadi. Sistem ini menggunakan dua bola kayu yang diproses otomatis untuk menentukan dan menangkap pelaku kejahatan, dengan kode warna coklat untuk pembunuhan yang direncanakan dan merah untuk pembunuhan impulsif atau emosional.
John Anderton, kepala tim Precrime, percaya bahwa teknologi ini bisa mencegah kehilangan nyawa, termasuk tragedi pribadi yang dialaminya saat anaknya diculik dan menghilang. Ia adalah pria yang penuh dedikasi, meskipun dirundung depresi dan kecanduan narkotika.
Namun, ketidakpastian muncul ketika PreCogs menunjukkan minority report, gambar berbeda dari yang lain, yang menandakan kemungkinan ketidakakuratan sistem. Saat Anderton mendapat visi bahwa dirinya akan membunuh seorang pria bernama Leo Crow, ia melarikan diri dan mulai menyelidiki, karena ia yakin dirinya tidak bersalah.
Selama pencarian, Anderton mengungkap fakta bahwa sistem ini didasarkan pada kerusakan otak PreCogs akibat kecanduan narkotika orang tua mereka dan bahwa ketidakakuratan bisa terjadi. Ia juga mengetahui bahwa sistem menghapus minority reports untuk menjaga kepercayaan publik. Kecurigaannya semakin dalam saat ia menemukan bahwa sistem dan pejabat terkait menyembunyikan kebenaran tentang kematian istrinya, Anne Lively, dan bahwa pemilik kekuasaan, Lamar Burgess, terlibat dalam kejahatan ini.
Dengan bantuan seorang cybercriminal, Anderton berhasil membebaskan Agatha, salah satu Precog perempuan yang paling kuat, dan menemukan bukti bahwa Burgess telah memanipulasi sistem untuk menutupi kejahatannya. Akhirnya, Anderton menghadapi Burgess dalam konfrontasi dramatis, di mana terungkap bahwa Burgess telah melakukan pembunuhan terhadap Anne dan memalsukan kejahatan lainnya untuk melindungi rahasia dan kekuasaannya. Sebelum mengakhiri hidupnya, Burgess meminta maaf kepada Anderton.
Film ini berakhir dengan pembubaran sistem Precrime dan pembebasan para pelaku yang dipenjara, sementara keluarga Anderton kembali bersatu dan melanjutkan hidup. Pesan utama film ini adalah tentang keraguan terhadap teknologi prediksi, moralitas penggunaan kekuasaan, dan kompleksitas keadilan di tengah ketidakpastian masa depan.
- Precrime: Sistem kepolisian futuristik yang mampu mencegah kejahatan dengan memprediksi pelaku dan korban sebelum kejahatan terjadi.
- minority report: Gambar atau prediksi berbeda dari ketiga Precogs yang menunjukkan kemungkinan ketidakakuratan sistem prediktif, sering diabaikan demi menjaga kepercayaan terhadap sistem.
- Neuroin: Narkotika yang menyebabkan kerusakan otak pada orang tua Precogs, menyebabkan kemampuan mereka melihat masa depan.
- haloing: Prosedur penangkapan dengan membubuhkan perangkat di kepala pelaku yang membuat mereka tidak mampu berbuat apa-apa lagi.
- echo images: Gambar-gambar bayangan dari kejahatan yang pernah dicegah dan kemudian masih muncul di sistem, sebagai hasil samping dari proses penyimpanan data Precogs.