Lagu "Through The Never" yang dibawakan oleh Metallica merupakan sebuah karya yang sarat dengan makna mendalam dan pertanyaan filosofis. Dengan lirik yang menonjolkan tema keberadaan, manusia, dan pencarian kebenaran, lagu ini mengajak pendengarnya untuk merenungkan hakikat kehidupan dan tempat kita di alam semesta.

Eksplorasi Konsep Waktu dan Ruang

Pada bagian pertama lirik, terdapat ungkapan "All that is, was and will be" yang mencerminkan pemikiran tentang siklus waktu. Penekanan pada "Universe, much too big to see" menyoroti keterbatasan pemahaman manusia terhadap ruang dan skala alam semesta. Metallica menggambarkan bahwa waktu dan ruang adalah konsep yang tidak ada habisnya, dan hal ini menciptakan ketegangan dengan "Disturbing thoughts, questions pending". Istilah ini menunjukkan bahwa keresahan dan pertanyaan tentang eksistensi selalu ada dalam pikiran kita.

Keterbatasan Manusia dan Kewajiban untuk Bertahan Hidup

Lirik selanjutnya menyampaikan bahwa ada batasan dalam pemahaman manusia, yang diungkapkan dengan “Limitation of human understanding”. Namun, di tengah batasan tersebut, kita memiliki "Obligation to survive" yang menunjukkan naluri dasar kita untuk bertahan hidup. Hal ini selaras dengan rasa lapar akan kehidupan, yang menjadi tema sentral dalam bagian "We hunger to be alive, yeah". Ada dorongan intrinsik dalam diri manusia untuk menemukan makna dan tujuan di dunia ini.

Perjalanan Menuju Kebenaran

Salah satu aspek kunci dari lirik ini adalah pencarian akan kebenaran. Frasa "Pursuit of truth no matter where it lies" menggambarkan komitmen untuk mencari jawaban, meskipun tidak selalu mudah. Dalam pencarian ini, kita diajak "Gazing up to the breeze of the heavens" yang menciptakan gambaran visual tentang upaya melihat lebih dalam ke dalam dunia yang lebih luas. Ini menunjukkan ketulusan dalam usaha memahami awal mula dari segala hal dan keberadaan kita di dalam alam semesta.

Simbolisme dalam 'Twisting, Turning, Through the Never'

Bagian yang berulang "Twisting, turning, through the never" memiliki simbolisme yang dalam. Istilah "never" di sini tidak hanya merujuk pada sesuatu yang tidak pernah berakhir, tetapi juga bisa diartikan sebagai perjalanan yang tidak terdefinisi dan tak terukur dalam pencarian makna. Dalam pengertian ini, kita memperhatikan pentingnya perjalanan itu sendiri, bukan sekadar tujuan.

Kesimpulan

melalui liriknya, "Through The Never" undangan untuk merenungkan berbagai aspek kehidupan. Dari laporan panjang dari apa yang ada, telah ada, dan yang akan ada, hingga menjelajahi kerumitan dari keberadaan manusia, lagu ini mengajak kita untuk terus mencari dan tidak mager untuk memberi arti pada pencarian kita. Dengan segala ketidakpastian yang ada, kita harus melanjutkan perjalanan "On through the never" menuju pemahaman yang lebih dalam dan realitas yang lebih luas.

• 1Enter Sandman5:31
• 2Sad But True5:23
• 3Holier Than Thou3:47
• 4The Unforgiven6:26
• 5Wherever I May Roam6:43
• 6Don't Tread On Me4:00
• 7Through The Never4:02
• 8Nothing Else Matters6:28
• 9Of Wolf And Man4:16
• 10The God That Failed5:08
• 11My Friend Of Misery6:47
• 12The Struggle Within3:53