v2.9
Geligi Animasi
Geligi Semua Satu Platform
User Photo Profile
Review Album • 10 bulan lalu
Album Artwork
Life Support
Madison Beer
17 Lagu • 2021
Tentang
"Life Support" adalah album debut Madison Beer yang dirilis pada 26 Februari 2021 di bawah label Epic/Sing It Loud. Berisi berbagai tema emosional, album ini mengeksplorasi perjuangan dalam hubungan yang menyakitkan, perasaan kehilangan, dan pencarian identitas diri. Melalui lirik yang mendalam, Madison berhasil menyampaikan kerentanan dan kekuatan, serta refleksi tentang cinta yang komplika.
Tracklist
© 2021 Epic/Sing It Loud
Review Album

Madison Beer, penyanyi dan penulis lagu berbakat, merilis album keduanya yang berjudul 'Life Support' pada tanggal 26 Februari 2021 di bawah label Epic/Sing It Loud. Album ini mengambil pendekatan yang mendalam dan emosional dalam menggali pengalaman pribadi Madison terkait hubungan, rasa sakit, dan penemuan diri. Dalam ulasan ini, kita akan membahas setiap lagu dalam album ini dan makna yang terkandung di dalamnya.

Tracklist dan Makna

  • Good In Goodbye: Lagu ini menggambarkan pengalaman emosional seseorang dalam hubungan yang menyakitkan dan toksik. Melalui liriknya, Madison mencerminkan perasaan dikhianati dan dilema antara cinta dan kebebasan, serta keputusan untuk melepaskan suatu hubungan meskipun menyisakan kesedihan yang mendalam.
  • Default: Mengisahkan perjuangan emosional seseorang yang terjebak dalam kesedihan dan kehilangan. Liriknya menggambarkan kesulitan bernapas sebagai simbol tekanan batin yang berat, diiringi harapan untuk mendapatkan tanda dari yang maha kuasa, serta rasa bersalah karena tidak bisa memenuhi harapan orang yang dicintainya.
  • Follow The White Rabbit: Lagu ini mencerminkan perasaan kerinduan dan ketertarikan yang mendalam, dipenuhi nuansa kegelisahan. Ungkapan "devil in a dress" menyoroti daya tarik kompleks, sementara "follow the white rabbit" melambangkan pencarian kebenaran dalam hubungan yang rumit.
  • Effortlessly: Menceritakan perjuangan emosional seseorang yang merasa terasing dan kesepian. Meskipun diusulkan untuk tidak merasakan sakit, kenyataan tetap menunjukkan kompleksitas emosi, menciptakan kerentanan dalam mencari pemulihan dari rasa sakit.
  • Stay Numb And Carry On: Menggambarkan perjuangan dengan emosi dan hubungan yang tidak sehat. Individu dalam lagu ini memilih untuk "tetap mati rasa" dan melanjutkan hidup meskipun merasa kosong, mengakui bahwa apa yang dianggap cinta sejatinya hanyalah kesalahpahaman.
  • Blue: Mengisahkan perjalanan seseorang yang menyadari hubungan beracun. Melalui metafora "California sunset" dan "silent movie," Madison menyoroti keindahan yang rapuh dan keputusan sulit untuk melepaskan diri demi kebebasan dan ketenangan.
  • Interlude: Menyampaikan perasaan terjebak dalam hubungan yang tidak pasti, di mana rasa ingin diakui lebih dari sekadar "seseorang" sangat terasa. Lagu ini mencerminkan keinginan akan komitmen yang lebih nyata.
  • Homesick: Menggambarkan perasaan keterasingan dan kerinduan seseorang yang merasa tidak memiliki tempat. Melalui tema luar angkasa, lirik ini mewakili harapan untuk menemukan identitas dan tujuan yang sebenarnya.
  • Selfish: Lagu ini mencerminkan dilema emosional seseorang yang terjebak dalam hubungan dengan pasangan egois. Meskipun menyadari bahwa cinta tidak berbalas, dilema antara cinta dan kebutuhan melindungi diri menjadi sangat kuat.
  • Sour Times: Menggambarkan konflik emosional saat individu merasa terjebak dalam hubungan tidak sehat. Meskipun ada ketertarikan, ia bertekad untuk tidak menjadi pilihan sementara.
  • BOYSHIT: Lagu ini mencerminkan kekecewaan terhadap hubungan yang tidak seimbang. Meski ada daya tarik, Madison memilih untuk menjauh dari situasi beracun demi melindungi diri.
  • Baby: Menggambarkan rasa kerinduan dan keinginan mendalam terhadap seseorang, diiringi keyakinan diri dan suasana sensual dalam lirik yang menggoda.
  • Stained Glass: Menyampaikan perasaan rentan seseorang yang merasa diabaikan. Ungkapan "kulitnya terbuat dari kaca" menunjukkan betapa mudahnya ia terluka oleh lingkungan sekitarnya, serta harapannya akan sensitivitas orang lain.
  • Emotional Bruises: Menggambarkan perjuangan emosional dalam hubungan yang penuh kegagalan, di mana setiap kesempatan kedua hanya meningkatkan rasa sakit.
  • Everything Happens For A Reason: Mengisahkan ketulusan cinta meskipun disakiti. Lagu ini menangkap kesedihan dan kerinduan yang tak kunjung usai, walaupun berusaha menerima bahwa segala sesuatu terjadi dengan alasan.
  • Channel Surfing / The End: Menggambarkan ketergantungan pada hubungan berbahaya tetapi menggairahkan. Meski menyadari dampak negatifnya, individu merasa terjebak dalam sensasi yang ditawarkan.

Album 'Life Support' merupakan cuplikan emosional perjalanan Madison Beer, dengan setiap lagu menawarkan penggambaran mendalam mengenai cinta, kehilangan, dan pencarian diri. Setiap lirik membawa pendengar pada kisah yang relatable dan memberi pemahaman lebih dalam tentang kompleksitas hubungan manusia. Dengan nuansa musik yang unik dan lirik yang tajam, Madison Beer berhasil menciptakan karya yang signifikan dalam industri musik.