Lucky Kuswandi merupakan salah satu sutradara muda Indonesia yang paling menarik perhatian. Karyanya telah diputar di festival film internasional dan mendapatkan berbagai penghargaan serta pengakuan. Wall Street Journal memuji karyanya sebagai "original dan uncharted."

Karier Lucky dimulai pada 2006 setelah terpilih di Berlinale Talent Campus di Berlin, sebuah forum untuk pembuat film muda berbakat, dari lebih dari 6000 pelamar. Pada 2008, ia mengarahkan film dokumenter pendek "Miss or Mrs." yang diputar di Berlin Film Festival 2009.

Pada 2010, Lucky merilis film layar penuh pertamanya "Madame X," yang masuk nominasi di Asian Film Awards 2011 dan memenangkan Best Film di Copenhagen LGBT Film Festival. Film ini kini tersedia di Disney Plus.

Film keduanya, "In the Absence of the Sun," dirilis pada 2014 dan mendapatkan Penghargaan Sutradara Terbaik dari Indonesian Film Director's Club. Film ini dipuji "The Straits Times" sebagai karya penuh komentar sosial tentang Jakarta dan dapat ditonton di Netflix serta Amazon Prime.

Pada 2015, Lucky merilis "The Fox Exploits the Tiger's Might," yang diputar di Semaine de la Critique Cannes dan menjadi film Indonesia kedua yang tampil di sana dalam 26 tahun. Film ini memenangkan Best Short Film dan Best Director di Singapore dan memenangkan Piala Citra untuk kategori Film Pendek Terbaik.

Di 2017, ia merilis "Galih & Ratna," remake dari film ikonik "Gita Cinta dari SMA." Film ini tersedia di Netflix dan Disney Plus. Pada 2019, ia turut menulis skenario adaptasi "Gossip Girl" versi Indonesia, dan rencananya akan mengarahkan musim kedua serial tersebut.

Pada 2020, Lucky mengarahkan film "Ali & Ratu-Ratu Queens," yang dirilis pada 2021. Ia juga aktif sebagai dosen di Universitas Multimedia Nusantara serta menjadi pembicara dan pelatih film di berbagai event internasional, termasuk di Singapura dan asosiasi perfilman global.