Full Sinopsis & Tema Plot Film Lost Girls and Love Hotels (2020)

Margaret adalah seorang ekspatriat Amerika yang tinggal di Tokyo. Di siang hari, dia mengajar di akademi penerbangan untuk calon awak kabin, tetapi malam harinya dia sering mabuk bersama teman-teman expatriate dan mencari pengalaman seksual di love hotels. Kegelisahan dan perilakunya yang tidak terduga membuatnya sering terlambat dan terlihat lelah, yang membuat manajernya, Nakamura, khawatir. Nakamura melihat cermin dalam diri Margaret dan bersimpati padanya.

Suatu hari, Margaret bertemu Kazu, seorang penegak Yakuza, yang kemudian menjalin hubungan. Awalnya terkejut bahwa Kazu akan menikah, Margaret memutuskan untuk tetap bersama saat dia mengaku bahwa pernikahannya lebih karena kewajiban daripada cinta. Margaret berbagi bahwa dia tidak memiliki keluarga—ayahnya pergi saat dia kecil, ibunya meninggal karena kanker, dan adiknya mengidap skizofrenia; dia datang ke Jepang untuk sendiri. Kazu mengajaknya ke Kyoto, ke Kiyomizu-dera dan menunjukkan 'Buddha's womb', simbol kelahiran kembali yang diharapkan mampu membantu Margaret melepas trauma. Namun, Margaret tampak tak terpengaruh. Saat perjalanan pulang, Kazu meninggalkan Margaret di kereta saat dia tertidur, membuatnya putus asa dan mencari dia. Keesokan harinya, Margaret dipecat dari pekerjaannya.

Margaret semakin terpuruk ketika Ines, temannya, mengabarkan bahwa dia akan meninggalkan Jepang. Setelah mengalami berbagai pengalaman seksual yang tidak bermakna, Margaret secara tak sengaja melihat Kazu bersama keluarganya dan mengikuti dia ke love hotel. Kazu menegurnya dan mengatakan tak ada yang bisa terjadi antara mereka lagi, tetapi Margaret tetap menyatakan cintanya. Mereka berhubungan lagi, lalu Kazu mengusirnya. Margaret kehilangan tempat tinggal dan mulai bekerja sebagai bar hostess, tetapi tidak mampu menjalani dan meninggalkan pekerjaannya. Tanpa tempat tinggal, dia ditemukan Liam, kekasih Louise, yang memberitahukan bahwa Liam dideportasi. Dalam keadaan putus asa dan mabuk, Margaret berjalan sendiri di Tokyo malam hari dan mendapati seorang pria mengikuti dia. Ia meminta pria itu membawanya ke love hotel dan mengaku suka menjadi subordinat. Pria itu memaksanya telanjang dan mengikat tangannya, bahkan mengancam membunuh. Margaret memohon agar dia membunuhnya, tetapi Kazu datang menyelamatkannya dengan tangan berdarah dan balutan. Setelah diselamatkan, Margaret memutuskan meninggalkan Tokyo dan kembali ke penerbangan. Di pesawat, dia melihat Tamiko, mantan muridnya, dan keduanya tersenyum, menandai akhir perjalanan. Margaret akhirnya mengerti makna 'Buddha's womb' dan merasa lahir kembali, mengucapkan selamat tinggal pada Kazu, yang menunjukkan bahwa jarinya sebagian diamputasi sebagai penyesalan.