Full Sinopsis & Tema Plot Film Lincoln (2013)
- Plot
- Sinopsis
- Tema
- Penjelasan
- Komentar
- Upaya Lincoln untuk memastikan pengesahan Amendemen Ketetapan Ke-13 sebelum berakhirnya perang saudara.
- Perlunya dukungan politik dari berbagai faksi di Kongres, termasuk Demokrat dan konservatif Republikan, melalui strategi politik dan tawaran jabatan.
- Konflik internal Lincoln antara keinginan untuk menyelesaikan perang dan memperjuangkan penghapusan perbudakan, serta pengaruh tekanan dari para sekutu politiknya.
- Peran penting tokoh seperti Thaddeus Stevens dan Francis Preston Blair dalam proses politik dan diplomasi.
- Ketegangan antara keinginan untuk menegakkan prinsip moral dan kebutuhan politik pragmatis dalam mencapai tujuan nasional.
- Akhir tragis Lincoln di Teater Ford dan pengaruhnya terhadap sejarah Amerika Serikat.
Film Lincoln menggambarkan usaha keras Presiden Abraham Lincoln (diperankan oleh Daniel Day-Lewis) dalam memastikan agar Thirteenth Amendment disahkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat. Pada saat itu, Amerika Serikat sedang berada di ujung perang saudara, dengan harapan perang akan segera berakhir dalam waktu dekat. Lincoln merasa sangat penting untuk mengesahkan amendemen tersebut sebelum berakhirnya perang dan kembalinya negara-negara bagian Selatan ke dalam konfederasi, agar penghapusan perbudakan dapat diabadikan secara konstitusional dan tidak mudah dibatalkan di kemudian hari.
Namun, perjuangan ini tidak mudah. Para Radikal Republikan mengkhawatirkan bahwa amendemen akan gagal, sementara dukungan dari negara bagian perbatasan dan Demokrat di Capitol pun masih belum pasti. Lincoln berusaha merayu dan memanipulasi politikus Demokrat yang baru kalah pemilihan agar mau mendukung amendemen dengan menawarkan jabatan federal sebagai imbalan. Di sisi lain, Lincoln juga menghadapi tuntutan dari sekutu konservatif yang ingin segera mengakhiri perang dengan mengizinkan perundingan damai dengan Konfederasi, yang bisa saja mempertahankan perbudakan. Lincoln akhirnya memutuskan untuk mengizinkan utusan Konfederasi melakukan negosiasi damai demi mendapatkan dukungan politik.
Dalam prosesnya, Lincoln berusaha keras mendapatkan dukungan dari berbagai kalangan melalui berbagai trik politik dan penyesuaian strategi, termasuk menekan anggota parlemen agar mendukung amendemen sebelum pemungutan suara di DPR. Pada akhirnya, amendemen disahkan dengan margin sangat tipis, hanya dua suara. Setelah itu, Lincoln melanjutkan perjalanannya menuju kemenangan di medan perang, mengunjungi Petersburg dan menerima penyerahan pasukan Konfederasi di Appomattox. Namun, kebahagiaan ini tidak berlangsung lama karena pada malam 14 April 1865, Lincoln ditembak di Teater Ford oleh seorang pembunuh dan meninggal keesokan harinya. Film berakhir dengan kilas balik pidato pelantikan kedua Lincoln yang terkenal, menandai keberanian dan tekadnya untuk menyatukan kembali bangsa yang hancur.
- Thirteenth Amendment: Amandemen ke-13 Konstitusi AS yang secara resmi menghapus perbudakan di seluruh negara bagian, menjadi tonggak penting dalam sejarah hak asasi manusia Amerika.
- lame duck Democrats: Anggota parlemen Demokrat yang baru kalah pemilihan dan akan segera tersingkir dari kursi mereka, sehingga lebih cenderung mendukung keputusan yang tidak berisiko untuk masa depan mereka.
- Reconstruction legislatures: Legislatif yang dibentuk kembali di negara bagian Selatan setelah Perang Saudara, yang umumnya mendukung ratifikasi amendemen dan perubahan sosial di kawasan tersebut.
- pembunuhan Lincoln di Ford's Theatre: Insiden penembakan terhadap Lincoln oleh John Wilkes Booth di sebuah teater di Washington, yang mengakhiri masa jabatan dan perjuangannya untuk menyatukan kembali bangsa.
- pidato pelantikan kedua Lincoln: Pidato terkenal Lincoln saat pelantikan presiden kedua yang menegaskan komitmennya terhadap persatuan dan penghapusan perbudakan, simbol semangat dan keberanian kepemimpinannya.