v2.9
Geligi Animasi
Geligi Semua Satu Platform

Full Sinopsis & Tema Plot Film Lawrence of Arabia (1962)

Movie Poster
  • Plot
  • Sinopsis
  • Tema
  • Penjelasan
  • Komentar
Rangkuman Plot Utama
  • T. E. Lawrence adalah seorang letnan Angkatan Bersenjata yang tidak cocok dan terkenal dengan pengetahuannya tentang Bedouin.
  • Lawrence menjadi jembatan antara Inggris dan pemberontakan Arab melawan Turki selama Perang Dunia I.
  • Konfliknya dengan pihak Inggris dan perjuangannya untuk mendapatkan kemerdekaan Arab sangat mencolok.
  • Keterlibatan emosional Lawrence dengan budaya Arab menimbulkan dilema identitas dan moral bagi dirinya.
  • Akhir cerita menunjukkan bahwa harapan kemerdekaan gagal terlaksana akibat intrik politik.
Full Sinopsis Lengkap

Film ini dibagi menjadi dua bagian, terpisah oleh intermission. Pada Bagian I, dalam tahun 1935, T. E. Lawrence (Peter O'Toole) meninggal dalam kecelakaan sepeda motor. Pada upacara peringatan di Katedral St Paul, wartawan berusaha mendapatkan wawasan tentang sosok yang luar biasa dan penuh misteri ini dari orang-orang yang mengenalnya, tetapi dengan sedikit keberhasilan.

Saat Perang Dunia I berlangsung, Lawrence adalah seorang letnan Angkatan Bersenjata Inggris yang tidak cocok berada di Kairo, terkenal hanya karena sikapnya yang tidak sopan dan pengetahuannya tentang Bedouin. Meski ditentang oleh Jenderal Murray (Donald Wolfit), ia dikirim oleh Mr. Dryden (Claude Rains) dari Arab Bureau untuk menilai prospek Pangeran Faisal (Alec Guinness) dalam pemberontakannya melawan Turki.

Dalam perjalanan, pemandu Bedouinnya dibunuh oleh Sherif Ali Bin El Kharish (Omar Sharif) karena minum dari sumur tanpa izin. Ia menganggap Ali sebagai barbar yang tidak beradab dan terkejut mengetahui bahwa Ali adalah penasihat Faisal. Lawrence kemudian bertemu Kolonel Brighton (Anthony Quayle), yang memerintahkannya untuk tetap diam, melakukan penilaian tentang kamp Faisal, dan pergi. Namun, Lawrence mengabaikan perintah Brighton ketika ia bertemu Faisal.

Hubungan antara Inggris dan Arab adalah sopan tetapi tegang. Sementara Inggris akan menyediakan senjata untuk Arab, mereka tidak akan memberikan artileri, yang akan menjadikan Faisal sebagai pemain kekuatan setelah perang. Brighton meminta Faisal untuk mundur dan membantu Inggris mempertahankan Terusan Suez. Faisal terkesan dengan kesadaran Lawrence tentang Quran dan kejujurannya mengenai kepentingan Inggris di Arabia.

Brighton menyarankan Faisal untuk mundur setelah kekalahan besar, tetapi Lawrence mengusulkan serangan kejutan yang berani terhadap Aqaba yang, jika berhasil, akan menyediakan pelabuhan dari mana Inggris dapat membongkar pasokan yang sangat dibutuhkan. Ali memprotes, karena Aqaba dilindungi dari serangan darat oleh Gurun Nefud yang keras dan pemimpin suku Howeitat lokal, Auda Abu Tayi. Lawrence meyakinkan Faisal untuk memberikan lima puluh orang, yang dipimpin oleh Ali yang skeptis, untuk melaksanakan rencananya.

Setelah berhasil mengatasi berbagai rintangan dalam menyebar, termasuk melewati Gurun Nefud yang dianggap tidak bisa dilalui, mereka tiba di oasis, tetapi Lawrence berbalik untuk mencari Gasim yang hilang, memenangkan kepercayaan Ali setelah menyelamatkan Gasim. Lawrence kemudian berjuang untuk menyatukan suku-suku Arab untuk melawan Turki dan pada akhirnya mengalahkan garnisun Turki di Aqaba. Namun, saat meminta dukungan dari Inggris, ia merasa dikhianati dengan perjanjian Sykes-Picot.

Bagian II: Lawrence meluncurkan perang gerilya, meledakkan kereta api, dan mengganggu posisi Turki. Meskipun ia menjadi terkenal, tindakan nekatnya membuat banyak tentaranya terbunuh. Setelah mengalami berbagai peristiwa traumatis, termasuk pengkhianatan dan pembantaian, Lawrence kembali kepada Inggris, tetapi tidak lagi merasa cocok di sana. Film ini berakhir dengan perjalanan pulang yang penuh kerinduan dan kesedihan akan kehilangan harapan akan kemerdekaan Arab.
Tema & Makna
Film ini mengangkat tema identitas, konflik antara budaya Barat dan Timur, serta efek moral dari perang. Juga menggambarkan bagaimana ambisi dan kekuasaan dapat menimbulkan kebingungan moral dan dampak psikologis bagi individu.
Penjelasan Istilah Kata
  • Sykes-Picot Agreement: Perjanjian rahasia antara Inggris dan Prancis untuk membagi wilayah Timur Tengah setelah Perang Dunia I.
  • Gone native: Istilah yang digunakan untuk menggambarkan seseorang yang berubah perilakunya dan mengadopsi budaya lokal.
  • Guerrilla warfare: Strategi perang yang digunakan oleh kelompok kecil untuk menyerang secara mendadak terhadap tentara yang lebih besar.
  • Savior complex: Kecenderungan seseorang untuk merasa memiliki kewajiban untuk menyelamatkan orang lain, sering kali tanpa mempertimbangkan konsekuensinya.
  • Fajr: Salah satu waktu sholat dalam tradisi Islam, mengacu pada saat subuh.