Full Sinopsis & Tema Plot Film La battaglia di Algeri (1966)

Film La battaglia di Algeri dimulai dengan adegan seorang pria yang tampaknya telah disiksa oleh tentara Prancis. Kolonel Mathieu, yang diperankan oleh Jean Martin, masuk dan memerintahkan pria itu untuk mengenakan seragam Prancis, yang menyebabkan pria tersebut meneteskan air mata, jelas menunjukkan bahwa dia dipaksa melakukan sesuatu yang tidak diinginkannya.

Dalam adegan berikutnya, Kolonel Mathieu berbicara kepada sekelompok pemuda yang bersembunyi, sementara Ali, yang akan menjadi karakter utama, terlihat berlari di jalanan. Ketika beberapa pemuda Prancis menjatuhkannya, Ali, yang memiliki sifat pemarah, membalas dengan memukul salah satu mereka.

Ali, yang diperankan oleh Brahim Hadjadj, kemudian menyaksikan sebuah eksekusi guillotine di penjara. Dia menerima catatan berisi instruksi untuk melakukan serangan teroris, namun ia terjebak dengan menembak seorang perwira Prancis yang ternyata senjatanya kosong.

Ali kemudian bertemu dengan salah satu pemimpin gerakan perlawanan, Jaffar. Dalam sebuah adegan, Ali terlibat dalam serangan terhadap markas polisi, yang menjadi awal dari rangkaian serangan terhadap aparat keamanan Prancis dengan korban baik dari pihak pemberontak maupun Prancis.

Perempuan-perempuan dalam gerakan ini menggunakan burka untuk menyembunyikan senjata, dan beberapa berpakaian seperti perempuan Barat untuk menyebarkan bom di daerah kantong Prancis yang elegan. Respons tentara Prancis terhadap serangan teroris ini adalah dengan menunjukkan kekuatan secara berlebihan.

Beberapa adegan melibatkan wawancara reporter dengan para pejuang perlawanan dan kapten tentara Prancis, yang mencoba menjawab pertanyaan mengenai penggunaan penyiksaan yang dilakukan terhadap para tahanan Aljazair. Momen-momen ini memperlihatkan kontras antara retorika dan kenyataan brutal di lapangan.

Akhir film menunjukkan negosiasi antara kapten dan para pejuang yang meminta jaminan peradilan yang adil jika mereka menyerah. Namun, mereka mengirimkan bom di dalam keranjang, yang meledak dan melukai beberapa tentara. Jaffar tertangkap, tetapi Ali masih bebas.

Di akhir, terjadi kerusuhan yang melibatkan tentara yang menembaki kerumunan. Film diakhiri dengan narasi kapten mengenai kelahiran negara baru Aljazair pada 2 Juli 1962.