Full Sinopsis & Tema Plot Film Kantara (2022)

- Plot
- Sinopsis
- Tema
- Penjelasan
- Komentar
- Kisah bermula dari legenda batu suci dan kekuatan demigod Panjurli yang melindungi tanah desa.
- Konflik antara masyarakat desa dan kekuasaan yang ingin merebut tanah mereka secara paksa.
- Penggunaan ritual Bhoota Kola sebagai simbol kekuatan spiritual dan perlindungan adat.
- Perjuangan Shiva menentang kekuasaan korup dan usaha melindungi tanah adatnya.
- Kebangkitan kekuatan supernatural Shiva melalui pengaruh Guliga untuk mengalahkan musuh.
- Pentingnya mempertahankan kepercayaan terhadap roh leluhur dan tradisi sebagai sumber kekuatan.
- Akhir cerita menyoroti keberanian dan simbolisasi perlindungan budaya dan tanah adat.
Di sebuah desa di Karnataka, kisah bermula dari seorang raja tahun 1847 yang menemukan batu suci di hutan yang dilindungi oleh Panjurli, demigod pelindung desa. Raja memberikan sebagaian tanahnya kepada warga sebagai imbalan menjaga batu itu, namun diperingatkan agar tidak mengklaim kembali tanah tersebut, karena akan menimbulkan kemarahan Panjurli dan Guliga, makhluk demigod yang menakutkan.
Pada tahun 1970, keturunan raja mencoba merebut tanah itu kembali dengan bantuan seorang pemain Bhoota Kola yang kerasukan Panjurli. Namun, pemain tersebut menolaknya dan menghilang saat diminta untuk membuktikan keaslian kerasukannya. Tak lama kemudian, keturunan raja tersebut meninggal secara misterius di pengadilan, menimbulkan ketegangan dan ketakutan di masyarakat.
Dua dekade kemudian, Murali, seorang petugas hutan, mendapat tugas untuk mengubah tanah desa menjadi kawasan konservasi alam. Ia berhadapan dengan Shiva, seorang atlet Kambala dan anak dari pemain Bhoota Kola yang hilang. Shiva menolak melakukan ritual tersebut karena trauma atas kehilangan ayahnya, tetapi akhirnya digantikan oleh sepupunya, Guruva.
Konflik memuncak ketika Murali dan petugasnya mulai membangun pagar pembatas, sementara warga desa berusaha melindungi tanah mereka. Ketegangan meningkat, dan Murali mengalami kecelakaan saat dikejar oleh Shiva dan kawan-kawannya. Shiva dan mereka harus bersembunyi, tetapi kembali ke desa dan berupaya menyerahkan diri. Mereka ditangkap, dan situasi semakin panas saat Devendra Suttooru, penguasa desa dan keturunan raja, berusaha memanfaatkan situasi dengan mengiming-imingi peran kerasukan Panjurli agar masyarakat menyerahkan tanah secara paksa.
Setelah Guruva dibunuh oleh Devendra, Shiva mengetahui kecurangan tersebut dan bersatu dengan Murali dalam melawan penjahat. Pertempuran akhir berlangsung brutal, dan Shiva, yang terkena pengaruh demigod Guliga, akhirnya mengaktifkan kekuatan supernaturalnya dengan menyentuh batu suci, membunuh musuh-musuhnya dan melindungi desa.
Beberapa bulan kemudian, Shiva melakukan ritual Bhoota Kola sebagai tanda keberhasilannya dalam melindungi desa dan menerima kekuatan spiritual dari Panjurli. Ia disaksikan bersama Leela yang kini hamil. Dalam adegan penutup, Shiva menghilang ke dalam hutan, meninggalkan pesan tentang kekuatan dan tradisi, sementara anak mereka bertanya tentang kepergiannya, menandai kisah yang penuh makna tentang keberanian dan kepercayaan terhadap kekuatan alam serta roh leluhur.
- Batu suci: Objek spiritual yang dianggap memiliki kekuatan suci dan perlindungan dari demigod Panjurli, simbol kepercayaan adat masyarakat lokal.
- Panjurli: Demigod pelindung hutan dan desa yang menghormati tradisi dan kepercayaan lokal, menjadi simbol kekuatan spiritual.
- Guliga: Makhluk demigod yang sangat ferocious, berfungsi sebagai pelindung utama setelah Panjurli, dan melambangkan kekuatan alam yang bisa marah jika dilanggar.
- Bhoota Kola: Upacara ritual tradisional yang melibatkan kerasukan roh leluhur atau makhluk spiritual, sebagai simbol perlindungan dan kekuatan adat.
- Kambala: Lomba lari kerbau tradisional yang mencerminkan budaya dan kekuatan fisik masyarakat desa.

