Full Sinopsis & Tema Plot Film Just Cause (1995)

- Plot
- Sinopsis
- Tema
- Penjelasan
- Komentar
- Seorang profesor membongkar kasus salah hukum yang melibatkan penyiksaan dan manipulasi bukti.
- Pengungkapan bahwa kasus pembunuhan sebenarnya dilakukan oleh kriminal lain, tidak oleh terdakwa asli.
- Korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan dalam sistem peradilan pidana yang mengorbankan keadilan dan nyawa manusia.
- Sirkulasi manipulasi dan keberanian untuk melawan sistem yang rusak demi keadilan sejati.
- Konflik emosional dan balas dendam yang memuncak dalam usaha melindungi keluarga dari ancaman nyata.
- Perjuangan moral dan moralitas pribadi menghadapi kekerasan dan konspirasi untuk menegakkan kebenaran.
Paul Armstrong, seorang profesor dan mantan pengacara yang mendukung hak asasi dan menentang hukuman mati, diajak seorang wanita tua untuk menyelidiki kasus vonis salah terhadap cucunya, Bobby Earl Ferguson. Ferguson, mantan mahasiswa Cornell, dipenjara selama delapan tahun setelah dituduh membunuh dan memperkosa Joanie Shriver, seorang gadis muda. Ferguson selalu bersikeras bahwa dia tidak bersalah dan mengaku bahwa polisi memaksanya mengakui kejahatan tersebut melalui penyiksaan fisik dan psikologis.
Saat Armstrong menelusuri bukti, dia menemukan bahwa kriminal utama, Blair Sullivan, yang sedang menunggu hukuman mati, yang sebenarnya melakukan pembunuhan itu. Sullivan sengaja menyindir Ferguson melalui petunjuk Alkitab yang misterius, dan mengungkapkan lokasi senjata pembunuhan. Setelah menemukan senjata di sebuah drainase tua, Armstrong dan polisi mengungkap bahwa Sullivan memanfaatkan Ferguson untuk menutupi kejahatan sebenarnya.
Dengan bukti baru, Ferguson mendapatkan pengadilan ulang dan dibebaskan, sementara Sullivan dieksekusi. Sullivan kemudian menghubungi Armstrong dengan pesan terakhir dan mengintimidasi keluarganya. Armstrong yang curiga, berusaha menyelamatkan keluarganya dari ancaman Sullivan, tetapi akhirnya Sullivan memanipulasi situasi agar Ferguson dan keluarganya menjadi korban balas dendam.
Ferguson berusaha menculik keluarga Armstrong sebagai balas dendam terhadap kekesalannya, namun Armstrong dan polisi berhasil mengatasi dan menewaskan Ferguson di sebuah rawa. Film ini berakhir dengan Armstrong dan keluarganya yang selamat dan pulih dari trauma, menegaskan bahwa keadilan dan kebenaran harus ditegakkan meskipun harus menghadapi kekerasan dan manipulasi.
- Force confession: Pengakuan paksa yang didapat melalui kekerasan atau tekanan, seringkali tidak sah dan menciptakan keadilan yang salah.
- Serial killer: Pembunuh berantai yang melakukan pembunuhan berulang kali, biasanya dengan motif tertentu dan pola tertentu.
- Electric chair: Alat eksekusi hukuman mati dengan cara mensetrum tahanan menggunakan listrik tegangan tinggi.
- Manipulasi dan balas dendam: Proses menyusun rencana jahat atau memanipulasi orang lain untuk mendapatkan keuntungan pribadi, sering disertai motif kekerasan atau keadilan sendiri.
- Keadilan sejati: Konsep keadilan yang berdasarkan kebenaran dan integritas, tidak dipengaruhi oleh korupsi, manipulasi, atau kekuasaan semu.

