- Fakta
- Biografi
- Penjelasan
- Komentar
- Lahir pada 15 Desember 1952 di Newton, Massachusetts, dan memiliki latar belakang budaya internasional sejak kecil.
- Menempuh studi teater dan mitologi di Oberlin College dan belajar seni teater di Jepang dan Indonesia selama tahun 1970-an.
- Mantan sutradara teater terkenal yang memulai karier di Broadway dan meraih Tony Awards untuk produksi "The Lion King".
- Film terkenalnya "Frida" (2002) memperoleh enam nominasi Oscar dan dua kemenangan, menandai puncak karier filmnya.
- Karya-karyanya terkenal karena inovasi visual, penggabungan budaya, dan penggunaan seni rupa tradisional dari seluruh dunia.
- Selain menyutradarai, ia juga kolektor dan pembuat seni rupa seperti boneka, topeng, dan kostum dari berbagai negara.
Julie Taymor lahir pada 15 Desember 1952 di Newton, Massachusetts, dekat Boston. Ayahnya, Melvin Lester Taymor, adalah seorang ginekolog, sedangkan ibunya, Elizabeth Bernstein, seorang pengajar ilmu politik. Sejak muda, Julie tertarik pada folklore internasional, mitologi, dan teater. Ia pernah tinggal di beberapa negara seperti Sri Lanka, India, dan Jepang selama masa kecil dan remajanya.
Di usia remaja, dia mengikuti program Experiment in International Living ke Sri Lanka dan India. Ia kemudian belajar akting di Paris, di sekolah mime Jacques Lecoq. Dari 1969-1974, ia menempuh studi teater dan mitologi di Oberlin College, lulus dengan gelar dalam folklore dan mitologi.
Selama 1970-an, Julie tinggal di Jepang untuk belajar seni wayang dan teater Jepang. Lalu di Indonesia selama lima tahun, bekerja sebagai sutradara teater internasional bersama aktor dari Asia, Eropa, dan Amerika. Kembali ke AS, ia mulai tampil di Broadway dan meraih sukses besar lewat produksi dongeng "The King Stag" yang kemudian melakukan tur ke 66 kota dunia di Los Angeles, Venice, Tokyo, dan Moskow.
Pada 1990-an, Taymor menyutradarai beberapa opera klasik, termasuk "Oedipus Rex" yang mendapatkan penghargaan Emmy, serta "The Magic Flute" dan "Salome". Ia dikenal karena inovasi dan visual yang unik, serta keahlian dalam memadukan seni rupa, budaya, dan seni teater dalam karya-karyanya.
Di New York, dia memimpin sejumlah produksi terkenal seperti "Titus Andronicus" dan "Juan Darién: A Carnival Mass". Pada 1997, dia mengarahkan produksi "The Lion King" di Broadway, yang memperoleh dua Tony Awards dan dikenal luas karena kostum dan topeng binatang buatan tangan yang inovatif.
Di dunia perfilman, karya terkenalnya "Frida" (2002) mendapatkan enam nominasi Oscar dan dua kemenangan untuk tata rias dan skor musik. Ia terus berkarya melalui produksi opera dan teater, seperti "The Magic Flute" di Met Opera dan "Grendel". Karya terbarunya, "Across the Universe" (2007), adalah film musikal yang menggabungkan lagu-lagu The Beatles dan tema sosial.
Selain menyutradarai, Taymor mengumpulkan berbagai karya seni rupa, seperti boneka, topeng, kostum, dan latar panggung dari seluruh dunia. Sejak 1980, ia juga berkolaborasi dengan komposer pemenang Oscar, Elliot Goldenthal, yang juga menjadi pasangannya dan tinggal di Manhattan.
- Experiment in International Living: Program pertukaran pelajar internasional yang memberi pengalaman tinggal dan belajar di berbagai negara bagi remaja.
- Oberlin College: Perguruan tinggi di Ohio, Amerika Serikat, terkenal dengan program seni dan humaniora yang kuat.
- The Magic Flute: Opera karya Wolfgang Amadeus Mozart yang terkenal, sering dipentaskan di berbagai opera house di seluruh dunia.
- Titus Andronicus: Salah satu karya drama William Shakespeare, terkenal karena tema kekerasan dan balas dendamnya.
- Across the Universe: Film musikal yang menggabungkan lagu-lagu The Beatles dengan kisah cinta dan perjuangan sosial di era 1960-an.