
- Tentang
- Lirik
- Review
- Tracklist
- Komentar
Mengapa kita ditakdirkan berjumpa?
Padahal kita takkan mungkin ke sana
Ke tujuan sama, bertemu di tengahnya
Menunggu yang kutahu sia-sia
Makna lirik lagu ini menggambarkan perasaan kerinduan dan kehilangan yang dialami seseoran... tampilkan semua
Kupetik bunga mawar warna jingga
Hanya semata senyum kau dibuatnya
Tak sadar ′kan durinya terluka di akhirnya
Mencinta tanpa tahu akibatnya
Makna lirik lagu ini menggambarkan kompleksitas cinta yang penuh dengan harapan dan risiko... tampilkan semua
Di sana kau bahkan tak sesaat pun teringat
Ku yang s'lalu mengingat
Di sana ku bukan yang utama
Di sana kau terlihat bahagia
Makna lirik lagu ini menggambarkan perasaan sakit hati dan kehilangan seseorang yang sanga... tampilkan semua
Angin bawa pergi air mataku ini
Coba kutahan, namun tak berhenti
Mengalir 'tuk kau yang takkan mengerti
Makna lirik lagu ini menggambarkan perasaan mendalam seseorang yang merasa sedih dan kehil... tampilkan semua
Lagu 'Mawar Jingga' yang dibawakan oleh Juicy Luicy menyimpan makna yang dalam dan penuh emosi. Melalui liriknya, kita diajak untuk merenungkan tema cinta yang rumit dan tak terbalas. Mari kita telusuri lebih lanjut pesan-pesan yang terkandung dalam lagu ini.
Konsep Perjumpaan yang Tak Terduga
Diawali dengan pertanyaan retoris, "Mengapa kita ditakdirkan berjumpa?", lirik ini menciptakan rasa ingin tahu yang mendalam. Pertanyaan ini menggambarkan situasi di mana dua orang bertemu tanpa kemungkinan untuk bersatu secara utuh. Ini menciptakan nuansa melankolis, menyoroti bahwa meskipun ada takdir, tidak semua pertemuan berujung bahagia.
Kontradiksi dalam Cinta
Selanjutnya, lirik mengisahkan tentang harapan yang sia-sia, "Menunggu yang kutahu sia-sia". Dalam konteks cinta, ini mencerminkan perasaan seseorang yang mencintai tanpa harapan akan balasan. Ada keindahan dalam mencintai, tetapi juga ada kepedihan yang mengikutinya, sebagaimana digambarkan dengan metafora bunga mawar jingga—yang indah namun berduri.
Patah Hati dan Kenangan
Lirik juga menggambarkan rasa sakit yang dialami oleh penyanyi, "Tak sadar ′kan durinya terluka di akhirnya". Ini menunjukkan bahwa meskipun perasaan mencintai mungkin indah, ada konsekuensi yang harus diterima. Penyanyi merasa terluka karena cinta yang tidak terbalas, menciptakan rasa ketidakadilan dalam hubungan tersebut.
Kesedihan yang Mengalir Seperti Air Mata
Di bagian lain, lirik menggambarkan bagaimana kenangan terus mengganggu. "Di sana kau bahkan tak sesaat pun teringat, Ku yang s'lalu mengingat" menceritakan tentang satu pihak yang terjebak dalam kenangan sementara yang lain melanjutkan hidupnya dengan bahagia. Momen tersebut menciptakan rasa kehilangan yang dalam dan membangkitkan empati bagi pendengar.
Penutup yang Mengharukan
Puncak dari emosi ini terlihat pada bait terakhir, di mana penyanyi merasa air matanya dibawa pergi oleh angin. "Angin bawa pergi air mataku ini, Coba kutahan, namun tak berhenti" menunjukkan betapa sulitnya untuk melupakan seseorang yang dicintai dan betapa mengganggunya kenangan tersebut. Meskipun usaha untuk melupakan, perasaan itu tetap mengalir, mengingatkan kita bahwa rasa sakit cinta seringkali tak bisa dihindari.
Kesimpulannya, 'Mawar Jingga' adalah ungkapan yang kuat tentang cinta dan kehilangan. Liriknya memberikan gambaran mendalam tentang emosi yang kompleks, di mana keindahan dan kepedihan berjalan beriringan. Lagu ini mengajak pendengar untuk merenungkan pengalaman mereka sendiri dalam cinta, menjadikannya tidak hanya sekadar lagu, tetapi juga sebuah karya seni yang beresonansi dengan banyak orang.

