Full Sinopsis & Tema Plot Film Joy (2016)

Pada tahun 1989, Joy Mangano (Jennifer Lawrence) adalah seorang ibu tunggal dari dua anak yang bekerja sebagai petugas booking di Eastern Airlines. Ia tinggal bersama ibunya, Terri (Virginia Madsen), neneknya, Mimi (Diane Ladd), serta mantan suaminya, Tony (Édgar Ramírez), di Quogue, New York. Keluarga Joy sering mengalami konflik, dan ibunya cenderung pasif di rumah, meninggalkan Joy harus mengurus segala hal. Hanya nenek dan sahabat dekatnya, Jackie (Dascha Polanco), yang memberi semangat dan dukungan agar Joy berani mengejar mimpi menjadi seorang penemu dan pengusaha sukses.

Sejak kecil, Mimi sudah menyadari bakat Joy sebagai penemu. Meski berkeinginan agar Joy mandiri dan tidak bergantung pada pria, keluarga Joy hidup dalam kondisi sulit dan sering memanfaatkan usahanya yang minim. Joy menciptakan berbagai inovasi kecil, seperti kalung dan kerangka serangga, namun selalu gagal mendapatkan perlindungan paten dan dukungan finansial. Keluarga dan lingkungannya tidak mendukungnya, dan masalah ekonomi membuat Joy harus membayar biaya hidup dari penghasilannya yang terbatas.

Pada suatu hari, setelah mengalami kecelakaan saat membersihkan noda dari gelas merah di atas kapal, Joy terinspirasi menciptakan alat pel. Ia merancang blueprint dan membangun prototip dengan bantuan orang-orang di toko ayahnya. Dengan bantuan Trudy (Isabella Rossellini), seorang wanita kaya dan berpengalaman bisnis, Joy mendapatkan dana awal untuk mengembangkan produk hasil inovasinya, sebuah mop dengan teknologi self-wringing yang memudahkan pengguna saat membersihkan.

Meski menghadapi tantangan dari pesaing dan perusahaan besar yang ingin mereproduksi produknya secara bajakan, Joy gigih mempertahankan hak cipta dan patennya. Ia berjuang agar produknya dikenal dan dipasarkan ke toko-toko besar seperti K-Mart dan melalui infomercial di QVC. Setelah mengalami kegagalan awal, Joy tidak menyerah dan akhirnya mendapatkan kesuksesan besar saat tampil di televisi. Dengan gaya sederhana dan tulus, dia berhasil menjual ratusan ribu unit mop, dan kehidupan keluarganya mulai membaik.

Namun, perjuangan belum usai. Perselisihan dengan para produsen dan penipuan dari pihak manufaktur membuat Joy harus berjuang menuntut hak-haknya dan menyelamatkan perusahaan. Ia menghadapi risiko kebangkrutan, tetapi akhirnya mampu membuktikan bahwa dirinya sebagai inovator dan pengusaha yang tangguh. Beberapa tahun kemudian, Joy telah menjadi wanita sukses dengan lebih dari seratus paten dan bisnis yang berkembang pesat. Ia yang dulunya diabaikan, kini menjadi inspirasi banyak orang, terutama perempuan dan ibu tunggal, bahwa keberanian dan ketekunan dapat mengubah nasib dan mencapai mimpi.