Full Sinopsis & Tema Plot Film Jojo Rabbit (2020)

- Plot
- Sinopsis
- Tema
- Penjelasan
- Komentar
- Jojo sebagai anak yang percaya pada propaganda Nazi dan berjuang membangun identitas diri di tengah kekerasan perang.
- Pertemuan dan hubungan yang berkembang antara Jojo dan Elsa sebagai simbol perlawanan terhadap kebencian dan intoleransi.
- Pengungkapan bahwa ibu Jojo adalah bagian dari perlawanan dan pengorbanannya demi melindungi anak dan prinsipnya.
- Peristiwa-peristiwa kekejaman dan kematian yang membuka mata Jojo terhadap inhumanity rezim Nazi.
- Transformasi karakter Jojo dari anak yang penuh keyakinan terhadap kebohongan menjadi individu yang memahami arti kemanusiaan dan kasih sayang.
- Akhir cerita yang mengedepankan harapan dan kekuatan cinta dalam kondisi perang dan kekacauan.
Johannes "Jojo" Betzler, seorang bocah berusia sepuluh tahun, hidup di Nazi Jerman selama masa perang terakhir. Ia bergabung dengan Deutsches Jungvolk, bagian dari Hitler Youth, dan percaya sepenuhnya pada propaganda Nazi yang selama ini diajarkan kepadanya. Jojo memiliki teman imajinasi yang unik—Adolf Hitler versi kecil—yang selalu membimbing dan memotivasinya, meskipun gambarnya sangat imajinatif dan lucu.
Suatu hari, Jojo mendapat tugas untuk membunuh seekor kelinci, namun ia merasa kasihan dan berusaha melepaskan kelinci tersebut, yang menyebabkan dia terluka dan memiliki bekas luka di wajah. Meski demikian, semangat dan kepercayaannya terhadap Nazi tetap tinggi. Di rumah, ia membantu kampanye perang dengan membagikan selebaran dan mengumpulkan logam bekas perang.
Pada suatu hari, Jojo menemukan Elsa Korr, seorang gadis Yahudi yang sedang bersembunyi, dan awalnya ia ketakutan serta kasar terhadap Elsa. Namun, perlahan mereka mulai berinteraksi dan membangun hubungan aneh. Elsa pun mengungkapkan bahwa dia ingin bertemu kekasihnya, Nathan, setelah perang berakhir. Jojo, yang mulai meragukan propaganda Nazi, pun berusaha menyembunyikan Elsa dari Gestapo yang datang ke rumah mereka.
Pemahaman Jojo terhadap dunia mulai berubah ketika ia mengetahui bahwa ibunya, Rosie, adalah bagian dari perlawanan yang menyebarkan pesan anti-Nazi. Ketika ibunya meninggal akibat eksekusi oleh Gestapo, Jojo merasa hancur dan mulai mempertanyakan keyakinannya. Ia melihat kekejaman rezim Nazi secara langsung, termasuk pembunuhan dan kekejaman yang dilakukan terhadap orang-orang yang mereka anggap musuh.
Pada akhirnya, kota tempat Jojo tinggal diserang oleh pasukan Sekutu. Jojo menyaksikan banyak kekerasan dan kematian, termasuk kematian Klenzendorf dan ibunya. Ia kemudian bersembunyi dari pasukan musuh hingga mereka meninggalkan kota. Dalam proses ini, pandangannya terhadap kebencian dan kebohongan mulai bergeser, dan ia berjuang untuk bertahan hidup serta memahami arti kasih sayang dan keberanian sejati. Di akhir cerita, Jojo dan Elsa menunjukkan bahwa harapan dan cinta dapat tumbuh bahkan di tengah kegelapan peperangan, saat mereka berdua menari di jalanan yang dipenuhi pasukan Sekutu yang menang.
- Jojo Rabbit: Judul film yang merujuk kepada kombinasi antara karakter Jojo dan gambaran imajinatif tentang Hitler yang disebut sebagai 'Jojo's imaginary friend'.
- Hitler's imaginary friend: Karakter imajinatif Adolf Hitler yang menjadi teman dan sumber inspirasi Jojo, melambangkan pengaruh propaganda dan imajinasi anak-anak dalam perang.
- Deutsches Jungvolk: Kelompok pemuda muda yang dibentuk Nazi untuk membekali anak-anak dan remaja dengan ideologi nasionalis dan militer.
- Elsa Korr: Gadis Yahudi yang bersembunyi dari Nazi dan menjadi simbol ketahanan serta perlawanan terhadap kekejaman rezim.
- Klenzendorf: Perwira tentara yang memiliki latar belakang kompleks dan menunjukkan sisi manusiawi di tengah kekejaman perang.

