Full Sinopsis & Tema Plot Film Ikiru (1952)

Ikiru, yang berarti 'hidup', adalah kisah seorang birokrat Jepang terkemuka yang harus menghadapi kematian yang akan datang, serta usahanya untuk menciptakan dampak positif dan berkelanjutan bagi komunitasnya. Cerita dimulai dengan gambar X-ray, di mana suara latar memberi tahu penonton bahwa Kanji Watanabe (diperankan oleh Takashi Shimura) memiliki kanker lambung stadium akhir. Kanji, Kepala Bagian Urusan Publik, sibuk bekerja menstempel dokumen dan mengawasi karyawannya ketika Asosiasi Perempuan Kuroe mendekati divisi tersebut untuk meminta bantuan. Tujuan mereka adalah mengganti cesspool di komunitas mereka dengan taman di mana anak-anak bisa bermain dengan aman.

Sakai (Haruo Tanaka) menerima permintaan mereka dan meminta saran dari Kanji. Tanpa ragu, Kanji menyuruhnya untuk mengarahkan mereka ke Dinas Pekerjaan Umum. Hari itu, tawa girly menggema di ruangan yang sepi ketika satu-satunya staf perempuan, Toyo Odagiri (Miki Odagiri), membaca lelucon tentang bagaimana birokrasi hanya membuang-buang waktu. Kepala Sub-Bagian Ono (Kamatari Fujiwara) dengan sikap penuh kesombongan menanyakan kepada Toyo bagaimana dia berani tertawa di tengah kerja. Toyo menjelaskan bahwa dia baru saja membaca lelucon yang lucu. Mereka meminta dia membacakannya, tetapi mereka tidak menemukan hal itu lucu. Suara latar melanjutkan bahwa Kanji sudah 'mati' selama dua puluh tahun.

Kanji pergi ke dokter untuk memeriksa kesehatan dan mendengar bahwa dia menderita kanker. Saat di rumah, Kanji mendengar percakapan antara putranya, Mitsuo (Nobuo Kaneko), dan menantunya, Kazue (Kyoko Seki), yang membahas warisan uangnya. Hati Kanji hancur saat menyadari bahwa putranya lebih peduli tentang uang daripada dirinya. Dalam keputusasaannya, Kanji menghabiskan hari-harinya di bar, minum untuk melupakan kesedihannya. Dia bertemu seorang penulis di bar yang membawanya untuk menikmati hidup dan menemui Toyo, yang memberinya inspirasi tentang arti kehidupan. Kanji memutuskan untuk memperjuangkan taman bagi komunitas Kuroe, memberikan warisan yang berharga. Lima bulan setelah itu, Kanji meninggal, tetapi pada pemakamannya, Asosiasi Perempuan Kuroe datang memberikan penghormatan. Mereka mengingat Kanji yang bahagia di taman, bermain dan bernyanyi pada malam sebelum kematiannya.