Full Sinopsis & Tema Plot Film Identity (2003)

- Plot
- Sinopsis
- Tema
- Penjelasan
- Komentar
- Malcolm Rivers mengalami dissociative identity disorder dengan sepuluh kepribadian berbeda.
- Persidangan dan jurnal Malcolm mengungkap bahwa kejadian di motel sebenarnya berlangsung di dalam pikirannya sendiri.
- Timmy, kepribadian tersembunyi dan paling berbahaya, mengatur seluruh rangkaian pembunuhan dan menyembunyikan identitas aslinya.
- Kematian Rhodes dan kepercayaan Ed terhadap kepribadian tertentu sebagai pelaku utama menunjukkan konflik internal Malcolm.
- Klimaks di mana Malcolm sebagai Timmy mencoba membunuh dokter Malick menandai puncak pertempuran identitas dan kenyataan.
- Akhir cerita memperlihatkan bahwa seluruh kejadian hanyalah cermin dari kondisi psikologis Malcolm, yang akhirnya menimbulkan pertanyaan tentang realitas dan kepribadian.
Malcolm Rivers (Pruitt Taylor Vince) adalah seorang pembunuh yang mengalami gangguan identitas dissociatif (Dissociative Identity Disorder) dan sedang menunggu eksekusi. Penglihatannya berubah ketika dokter psikiatrinya, Dr. Malick (Alfred Molina), menemukan jurnal pribadi Rivers yang memberi petunjuk tentang alasan di balik tindakan kekerasannya. Dalam sebuah sidang baru di malam yang penuh badai, Malick berusaha meyakinkan hakim agar Rivers diselamatkan, menunjukkan bahwa sebagian dari kepribadian Rivers dapat dikendalikan.
Sementara itu, di tengah badai yang menghantam Nevada, sepuluh orang asing terjebak di sebuah motel terpencil. Karena telepon dan komunikasi terputus, mereka harus menghadapi malam yang menegangkan. Tak lama kemudian, mereka menyadari bahwa ada seorang pembunuh yang berkeliaran di antara mereka, yang mulai membunuh setiap tamu dan meninggalkan kunci kamar yang dimulai dari Room 10 dan turun ke bawah, menimbulkan ketegangan dan ketakutan.
Dalam sidang, saat jurnal yang mengungkapkan bahwa Rivers memiliki sepuluh kepribadian berbeda diungkapkan, dokter Malick menunjukkan bahwa kejadian di motel sebenarnya terjadi di dalam pikiran Rivers sendiri, di mana setiap kepribadian adalah individu yang berbeda, meskipun semua berbagi tanggal lahir yang sama.
Ed, salah satu kepribadian Rivers yang muncul dari proses pengambilan alih mental, percaya bahwa Rhodes (Ray Liotta) adalah pembunuhnya dan berkorban untuk membunuhnya, menyelamatkan kepribadian lainnya. Setelah membunuh Rhodes dan memastikan bahwa kepribadian tersebut mati, hakim memutuskan agar Rivers ditempatkan di institusi mental.
Di dalam pikiran Malcolm, saat perjalanan menuju rumah sakit, Paris (Amanda Peet) yang mewakili kepribadian terakhir yang tersisa, menemukan kunci kamar nomor 1 dan melihat sosok anak kecil bernama Timmy. Ternyata, Timmy adalah kepribadian paling berbahaya dan sejati dari Malcolm, yang telah mengatur semua pembunuhan di motel dan menyembunyikan identitas aslinya dengan membuat semua orang percaya bahwa dia telah mati. Timmy akhirnya membunuh Paris dan menyelesaikan rangkaian pembunuhan tersebut.
Dalam puncaknya, Malcolm yang dikuasai oleh kepribadian Timmy mencoba melakukan pembunuhan terhadap dokter Malick, dan dalam kekacauan tersebut, mobil yang mereka tumpangi terguling, menandai akhir dari pertempuran antara kepribadian dan kenyataan.
- Dissociative Identity Disorder: Gangguan kepribadian dissociative adalah kondisi psikologis di mana seorang individu memiliki dua atau lebih kepribadian yang berbeda dan saling mengontrol perilaku dan ingatan mereka.
- Antigonish: Sebuah puisi karya Hughes Mearns yang berisi kalimat 'A strange thing happened on the way to the cemetery', sering digunakan untuk mengekspresikan suasana misteri dan ketidakpastian dalam cerita ini.
- Malcolm memiliki 10 kepribadian berbeda, termasuk Timmy dan Ed.: Menggambarkan tingkat kompleksitas gangguan psikologis yang dialami Malcolm, dimana setiap kepribadian memiliki karakteristik dan fungsi sendiri.
- Kematian polos dan manipulasi realitas: Tema utama berkisar pada bagaimana persepsi dan realitas dapat dipengaruhi oleh kondisi mental dan kepribadian manusia.
- Perlunya pemahaman terhadap kondisi mental yang kompleks: Film ini menekankan pentingnya memahami dan menerima kondisi psikologis ekstrem untuk menghindari kesalahpahaman dan kekerasan.

