Full Sinopsis & Tema Plot Film Hurry Up Tomorrow (2025)

- Plot
- Sinopsis
- Tema
- Penjelasan
- Komentar
- Abel Tesfaye berjuang melawan depresi dan tekanan dari kehidupan sebagai superstar.
- Pertemuan dengan Anima memicu refleksi dan konflik emosional yang mendalam.
- Lagu 'Hurry Up Tomorrow' menjadi simbol dari tema kesepian dan pengabaian.
- Klimaks di mana Anima membahayakan Abel dan membakar hotel sebagai aksi ekstrem mengekspresikan tekanan emosionalnya.
- Film menampilkan gambaran gelap tentang kecanduan, trauma, dan pencarian jati diri.
Di awal film, Abel Tesfaye tampil energik di atas panggung dan menikmati pesta bersama manajernya, Lee. Namun, ia menghadapi ketegangan emosional setelah perpisahan dan bergulat dengan depresi yang semakin dalam. Di sisi lain, seorang penggemar bernama Anima, yang sangat mengagumi musik Abel, melakukan aksi kecil dengan membakar rumahnya sendiri dan kemudian menempuh perjalanan ke Los Angeles untuk menyaksikan konsernya.
Sebelum tampil, Abel menghadapi diagnosis gangguan suara otot dan bahkan mempertimbangkan membatalkan pertunjukan, namun didorong oleh Lee, ia tetap maju ke panggung. Ia sempat meninggalkan pesan emosional kepada mantan kekasihnya, menuduhnya sebagai penyebab kesedihannya. Saat tampil, suaranya hilang, dan ia meninggalkan panggung secara tiba-tiba, bertemu dengan Anima di belakang panggung. Mereka menghabiskan malam bersama, di mana Anima menangis mendengar lagu yang belum selesai, Hurry Up Tomorrow, yang menggambarkan tema kesepian dan pengabaian.
Esok harinya, Anima harus menghadapi ibunya yang khawatir. Saat Abel bersiap meninggalkan kota, Anima menuduhnya sebagai sosok yang meninggalkannya dan memohon agar Abel terbuka secara emosional. Ketika Abel menolak, Anima menyerang dan mengikatnya, meminum alkohol dan menyanyikan lagu-lagu seperti Blinding Lights dan Gasoline, yang menggambarkan kisah tentang hubungan toksik, kecanduan, dan depresi.
Dalam mimpinya yang disturbing, Abel berlari dari dirinya sendiri dan berjumpa dengan sosok kecilnya yang menyanyikan bagian dari lagu Hurry Up Tomorrow dalam bahasa Amharik di sebuah padang bersalju. Ia akhirnya bangun dan dikurung di dalam kamar hotel, di mana Anima memulai aksi kekerasan dan membayar dengan nyawanya sendiri ketika membantai Lee. Didorong oleh amarah dan ketakutannya, Anima mematikan Lee dan mengancam Abel dengan bensin sebelum akhirnya meninggalkan ruangan yang terbakar, meninggalkan Abel yang terjebak namun akhirnya berjalan kembali ke panggung, menatap cermin sebagai refleksi dari perjuangannya.
- Hurry Up Tomorrow: Judul lagu yang belum selesai dan menjadi simbol dari kekecewaan, kesepian, dan harapan yang tertunda dalam hidup Abel.
- muscle tension dysphonia: Gangguan suara yang disebabkan oleh ketegangan otot di bagian tenggorokan, yang memengaruhi kemampuan Abel berbicara dan bernyanyi.
- Anima: Seorang penggemar dan figur simbolis dalam film yang menggambarkan keresahan dan kebutuhan akan pengakuan serta kejujuran emosional.
- Underground tunnel: Simbol psikologis dari perjalanan ke dalam diri dan ketakutan tersembunyi yang dihadapi Abel selama mimpi buruknya.
- Refleksi di cermin: Simbol pencarian identitas dan konfrontasi terhadap diri sendiri yang menjadi klimaks emosional dalam film.

