v2.9
Geligi Animasi
Geligi Semua Satu Platform
User Photo Profile
Al-Quran
Ayat 62 - Surat Hūd (Hud)
هود
Ayat 62 / 123 •  Surat 11 / 114 •  Halaman 228 •  Quarter Hizb 23.75 •  Juz 12 •  Manzil 3 • Makkiyah

قَالُوْا يٰصٰلِحُ قَدْ كُنْتَ فِيْنَا مَرْجُوًّا قَبْلَ هٰذَآ اَتَنْهٰىنَآ اَنْ نَّعْبُدَ مَا يَعْبُدُ اٰبَاۤؤُنَا وَاِنَّنَا لَفِيْ شَكٍّ مِّمَّا تَدْعُوْنَآ اِلَيْهِ مُرِيْبٍ

Qālū yā ṣāliḥu qad kunta fīnā marjuwwan qabla hāżā atanhānā an na‘buda mā ya‘budu ābā'unā wa innanā lafī syakkim mimmā tad‘ūnā ilaihi murīb(in).

Mereka (kaum Samud) berkata, “Wahai Saleh, sebelum ini engkau benar-benar merupakan orang yang diharapkan di tengah-tengah kami. Apakah engkau melarang kami menyembah apa yang disembah oleh nenek moyang kami? Sesungguhnya kami benar-benar dalam keraguan yang menggelisahkan terhadap apa (agama) yang engkau serukan kepada kami.”

Makna Surat Hud Ayat 62
Isi Kandungan oleh Tafsir Wajiz

Mereka, yakni kaum Samud berkata, “Wahai Saleh! Sungguh, engkau sebelum mengaku menjadi Nabi ini sebagai panutan yang berada di tengah-tengah kami merupakan orang yang diharapkan menjadi pemimpin yang kami cintai dan kami taati. Namun mengapa engkau sekarang melarang kami menyembah apa yang disembah oleh nenek moyang kami, bahkan engkau menyuruh kami hanya menyembah kepada Allah? Sungguh, kami benar-benar dalam keraguan yang menggelisahkan jika kami meninggalkan berhala yang selama ini telah kami sembah, lalu tiba-tiba kami taat terhadap apa yang engkau serukan kepada kami, yaitu menyembah Allah.”

Isi Kandungan oleh Tafsir Tahlili

Seruan Nabi Saleh yang demikian baiknya dan disertai dengan alasan-alasan yang dapat diterima serta dikuatkan dengan janji, bahwa mereka akan mendapat ampunan dari Allah Yang Maha Pemurah, ditolak mentah-mentah oleh kaumnya. Mereka menjawab: “Hai Saleh, engkau adalah tumpuan harapan kami, karena engkau adalah orang yang terpandang, orang yang arif bijaksana, keturunan orang-orang mulia di antara kami dan kami percaya bahwa engkau akan dapat memimpin kami ke jalan yang benar. Tetapi semua harapan kami itu telah engkau kecewakan dengan seruanmu. Kami merasa heran, mengapa kamu melarang kami menyembah tuhan-tuhan kami yang telah menjadi sembahan kami dan nenek moyang kami sejak dahulu kala?

Isi Kandungan Kosakata

Ista’marakum اِسْتَعْمَرَكُ ـمْ (Hūd/11: 61)

Kata ista’mara terambil dari akar kata ‘amara - ya’muru yang berarti memakmurkan dan menyuburkan. Huruf sin dan ta yang menyertai kata ista`mara ada yang memahaminya dengan arti perintah sehingga berarti: Allah memerintahkan untuk memakmurkan bumi dan isinya, atau berarti penguat yakni menjadikan manusia benar-benar mampu memakmurkan bumi.