v2.9
Geligi Animasi
Geligi Semua Satu Platform
User Photo Profile
Al-Quran
Ayat 55 - Surat Hūd (Hud)
هود
Ayat 55 / 123 •  Surat 11 / 114 •  Halaman 228 •  Quarter Hizb 23.5 •  Juz 12 •  Manzil 3 • Makkiyah

مِنْ دُوْنِهٖ فَكِيْدُوْنِيْ جَمِيْعًا ثُمَّ لَا تُنْظِرُوْنِ

Min dūnihī fa kīdūnī jamī‘an ṡumma lā tunẓirūn(i).

dengan (tuhan-tuhan) selain Dia. Oleh karena itu, lakukanlah semua tipu dayamu terhadapku dan janganlah kamu tunda-tunda lagi.

Makna Surat Hud Ayat 55
Isi Kandungan oleh Tafsir Wajiz

Aku berlepas diri dari sesembahan selain Allah, seperti berhala. Oleh sebab itu, jalankanlah semua tipu dayamu terhadapku bersama penolongpenolongmu untuk mencelakakan aku, dan jangan kamu tunda lagi walau sekejap.

Isi Kandungan oleh Tafsir Tahlili

Pada ayat ini, Allah swt menerangkan kelanjutan dari jawaban Nabi Hud a.s. kepada kaumnya dengan yang lebih keras dan dijiwai oleh keberanian yang penuh untuk mempertanggungjawabkan kebenaran dakwahnya.

Dengan nada menantang Hud a.s. menyuruh kaumnya yang sangat membangkang itu, supaya bersatu semuanya bersama dengan tuhan-tuhan mereka dalam melaksanakan segala macam tipu daya untuk membinasakan-nya seketika itu juga, tanpa memberikan kesempatan kepadanya, untuk mempersiapkan lebih dahulu guna membela diri. Jawaban ini cukup jelas menunjukkan bahwa Hud a.s. tidak takut sama sekali kepada kaumnya yang kafir itu, apalagi kepada tuhan-tuhan mereka yang tidak dapat berbuat apa-apa. Perkataan serupa ini pernah diucapkan Nabi Nuh a.s. kepada kaumnya, sebagaimana yang diterangkan dalam firman Allah:

فَاَجْمِعُ وْٓا اَمْرَكُمْ وَشُرَكَاۤءَكُ مْ ثُمَّ لَا يَكُنْ اَمْرُكُمْ عَلَيْكُمْ غُمَّةً ثُمَّ اقْضُوْٓا اِلَيَّ وَلَا تُنْظِرُوْنِ

Karena itu bulatkanlah keputusanmu dan kumpulkanlah sekutu-sekutumu (untuk membinasakanku), dan janganlah keputusanmu itu dirahasiakan. Kemudian bertindaklah terhadap diriku, dan janganlah kamu tunda lagi. (Yunus/10: 71)

Isi Kandungan Kosakata

Ḥafīẓ حَفِيْظ (Hūd/11: 57)

Kata ḥafīẓ terambil dari akar kata ḥafiẓa yaḥfaẓu yang berarti memelihara serta mengawasi. Bisa juga diartikan dengan menghapal karena orang yang menghapal berarti memelihara dengan baik ingatannya. Arti lainnya adalah tidak lengah atau selalu awas dan menjaga yang merupakan bagian dari pemeliharaan.

Kata ḥafīẓ terulang sebanyak sebelas kali dalam Al-Qur’an, tiga di antaranya merupakan sifat Allah dan sisanya menafikan sifat itu dari manusia. Al-Ḥafīẓ adalah salah satu dari Asma al-Husna yang berarti Yang Maha Memelihara. Pemeliharaan Allah ini meliputi semua apa yang diciptakan-Nya. Langit, bumi, bahkan manusia sendiri tak luput dari pemeliharaan dan pengawasan-Nya.