
- Fakta
- Biografi
- Penjelasan
- Komentar
- Lahir dan dibesarkan di New York City, anak dari ayah pelaut dan mantan penambang batu bara dari Kentucky.
- Mengalami tuberkulosis parah sejak usia muda, menjalani operasi besar dan ketergantungan morfin.
- Memulai karier menulis setelah dirawat di rumah sakit; karya awalnya termasuk cerita yang dipublikasikan di majalah sastra kecil.
- Karya terkenalnya, Last Exit to Brooklyn, menuai kontroversi karena isi yang keras dan tabu, namun juga mendapat penghargaan dan pengaruh besar.
- Menghadapi perjuangan panjang melawan kecanduan narkoba, pernah dipenjara karena kepemilikan heroin, lalu berhasil berhenti total.
- Latar belakang pekerjaannya beragam, dari sekretaris, analis asuransi, hingga penulis lepas dan pengajar kreatif.
- Karya-karyanya menghadirkan tema kekerasan, penyalahgunaan narkoba, kekejaman manusia, dan keberanian menulis tanpa kompromi.
- Meninggal dunia di West Hollywood, California, setelah menjalani hidup penuh perjuangan dan karya sastra yang menggugah.
Hubert Selby Jr. lahir dan dibesarkan di New York City. Anak dari Hubert dan Adalin Selby, ayahnya yang bekelindan pelaut dan mantan penambang batu bara dari Kentucky. Setelah mengikuti ayahnya ke laut saat Perang Dunia II, ia sakit paru-paru parah akibat tuberkulosis dan harus dirawat di rumah sakit.
Selama di rumah sakit, ia menjalani pengobatan eksperimen dan operasi besar, yang membuatnya bergantung pada morfin dan menghadapi masalah kesehatan kronis sepanjang hidup. Di sana, ia mulai membaca dan memutuskan ingin menjadi penulis.
Menikah pertama kali pada 1949 dan menghabiskan waktu mengasuh anaknya. Ia berkenalan dengan penulis seperti Gilbert Sorrentino dan Amiri Baraka, yang memberi semangat untuk berkarya.
Di tahun 1950-an, Selby melakukan berbagai pekerjaan sambil menulis cerita pendek tentang kehidupan di bar dekat basis militer Brooklyn. Cerita-ceritanya diterbitkan di berbagai majalah sastra kecil dan akhirnya mengumpulkan karya berjudul Last Exit to Brooklyn.
Karya ini mencuatkan kontroversi di Inggris dan Amerika karena isinya yang keras, tentang kekerasan dan seks. Meskipun mendapat penolakan dari hukum Inggris, buku ini menjadi karya yang berpengaruh besar dan kemudian dipopulerkan secara internasional.
Selby berjuang melawan kecanduan narkoba dan pernah dipenjara karena kepemilikan heroin. Ia berhasil berhenti secara total dan pindah ke West Hollywood, California, karena masalah kesehatan dan iklim yang lebih hangat.
Karya-karyanya berikutnya seperti The Room, The Demon, dan Requiem for a Dream mengangkat tema kekerasan, penyalahgunaan narkoba, dan kekejaman manusia. Ia menulis dengan gaya yang berani dan tanpa kompromi.
Sebagai penulis, Selby mengalami penurunan produktivitas karena usia dan kesehatan. Ia menerbitkan koleksi cerita, novel, dan turut serta dalam adaptasi film Requiem for a Dream. Di akhir hayatnya, ia mengajar menulis kreatif di University of Southern California hingga meninggal dunia.
- Last Exit to Brooklyn: Judul karya Selby yang terkenal, menggambarkan kehidupan keras dan kekerasan di lingkungan Brooklyn, menjadi simbol sastra realistik dan pemberontakan terhadap norma moral.
- sterektomies: Prosedur pengangkatan salah satu atau kedua tulang rusuk untuk mengurangi tekanan pada paru-paru, dilakukan pada Selby akibat tuberkulosis parah.
- Obscene Publications Act: Undang-undang Inggris yang mengatur tentang konten pornografi dan materi tidak pantas, digunakan dalam kasus pengadilan terhadap karya Selby yang dianggap tabu dan kontroversial.
- Requiem for a Dream: Karya Selby yang mengangkat tema kecanduan narkoba dan kehancuran moral, juga diadaptasi menjadi film yang terkenal.
- Cold turkey: Istilah untuk berhenti secara mendadak dan total dari ketergantungan narkoba, yang berhasil dilakukan Selby setelah masa sulit memerangi kecanduan.

