Full Sinopsis & Tema Plot Film Hotel Rwanda (2005)
- Plot
- Sinopsis
- Tema
- Penjelasan
- Komentar
- Paul Rusesabagina melindungi pengungsi Tutsi di hotelnya selama genosida.
- Konflik antara Hutu dan Tutsi berakar pada sejarah kolonial dan perjuangan untuk kepemilikan tanah.
- Kekejaman dan kebrutalan yang dialami oleh Tutsi selama pembantaian.
- Ketidakpedulian komunitas internasional terhadap krisis di Rwanda.
- Perjuangan Paul untuk mendapatkan bantuan demi menyelamatkan keluarganya dan para pengungsi.
Di tahun 1994, hampir satu juta orang Tutsi dibunuh oleh tentara Hutu dalam konflik kepemilikan tanah. Sekitar 1.000 pengungsi Tutsi berlindung di sebuah hotel mewah di Kigali, yang dimiliki oleh Sabena Airlines. Paul Rusesabagina (diperankan oleh Don Cheadle), manajer hotel Mille Collines, berusaha melindungi pengungsi tersebut dari serangan tentara Hutu. Paul adalah seorang Hutu yang menikah dengan Tutsi, Tatiana (Sophie Okonedo), dan memiliki dua putri dan satu putra.
Situasi memprihatinkan dimulai ketika Paul menyaksikan tetangganya yang tidak bersalah diculik oleh tentara Hutu. Pada malam berikutnya, ketika tentara Hutu membakar rumah-rumah Tutsi dan membunuh banyak dari mereka, Paul kembali ke rumah dan menemukan bahwa Tatiana menyembunyikan tetangga Tutsi mereka. Dengan perintah dari tentara Hutu, Paul memanfaatkan posisinya untuk menyelamatkan mereka, mengklaim mereka adalah keluarganya.
Di tengah kekacauan, Paul bekerja sama dengan seorang jurnalis Skotlandia, David (David O'Hara), dan kameramen Amerika, Jack (Joaquin Phoenix), yang merekam kekejaman yang terjadi. karena ancaman yang terus menerus, Paul mencoba mendapatkan bantuan dari pejabat PBB, Colonel Oliver (Nick Nolte), tetapi dukungan yang diterima sangat minim.
Seiring waktu, hotel tempat mereka berlindung menjadi sebuah kamp pengungsi tanpa cukup makanan dan air. Paul berusaha untuk mendapatkan pasokan dengan menyuap pejabat Hutu, termasuk General Augustin Bizimungo (Fana Mokoena), yang berusaha menguntungkan situasi tersebut. Dia juga berhadapan dengan ancaman pembunuhan dan kekacauan yang semakin meningkat.
Akhirnya, setelah perjuangan yang panjang dan penuh bahaya, Paul berhasil mengatur evakuasi pengungsi Tutsi dengan bantuan yang sangat terbatas, sementara banyak dari mereka yang dicintainya terpaksa diabaikan. Film ini diakhiri dengan menunjukkan kehidupan Paul, Tatiana, dan anak-anak mereka yang kini tinggal di Belgia, serta nasib tragis yang menimpa banyak orang di Rwanda yang tidak selamat.
- Rwanda adalah tanah Hutu.: Pernyataan yang mencerminkan pandangan ekstremis Hutu yang menganggap tanah sebagai hak eksklusif mereka.
- Kami akan memeradang infestasi.: Menggambarkan dehumanisasi yang dialami oleh orang Tutsi, diperlakukan seperti hama yang harus dibasmi.
- Sebuah kamp pengungsi upscale.: Menunjukkan kontras antara kenyamanan hotel dan kekejaman yang terjadi di luar.
- Kekerasan yang terabaikan oleh kekuatan global.: Menunjukkan ketidakmampuan dan ketidaktertarikan masyarakat internasional dalam merespon genosida di Rwanda.
- Banyak dari mereka mungkin sudah mati.: Menggambarkan kepasrahan dan ketidakpastian yang dihadapi Paul dan keluarganya mengenai nasib orang-orang yang mereka cintai.