
- Fakta
- Biografi
- Penjelasan
- Komentar
- Awal karir sebagai calon akuntan, beralih ke dunia seni peran.
- Meninggalkan satu kaki saat perang dan menggunakan kaki kayu untuk pulih.
- Memulai karir di panggung London selama 20 tahun sebelum beralih ke film.
- Memiliki suara baritone lembut dan aksen Inggris yang khas.
- Debut film di Hollywood dengan The Letter (1929) sebagai korban pembunuhan.
- Dikenal lewat film komedi Ernst Lubitsch dan film romantis seperti Blonde Venus.
- Peran beragam dari tokoh romantis, pejabat militer, hingga penjahat.
- Mengambil bagian dalam film klasik seperti Foreign Correspondent dan Duel in the Sun.
- Berperan dalam film sci-fi dan tampil di televisi hingga akhir 1950-an.
- Meninggalkan hampir 100 karya film dan TV sebagai warisan.
Herbert Marshall awalnya berencana menjadi akuntan, namun beralih ke dunia seni peran. Ia kehilangan satu kaki saat bertugas di Perang Dunia I dan berhasil dipulihkan dengan kaki kayu, tak menghalangi keinginannya di panggung dan film.
Dengan gaya berjalan yang terkontrol dan tidak mencolok, ia menyembunyikan cederanya dan mengembangkan karir selama 20 tahun di London sebelum beralih ke film. Suaranya yang lembut dan aksen Inggris memberinya keunikan tersendiri di layar.
Marshall hampir langsung berkarir di film berbasis suara, kecuali satu film bisu, Mumsie (1927). Ia dikenal melalui peran yang beragam, dari romansa hingga penjahat, menampilkan persona yang tenang dan tidak emosional, cocok untuk berbagai karakter.
Di Hollywood, debutnya dalam The Letter (1929) menandai awal karir filmnya. Ia menjadi aktor populer di 1930-an, terkenal lewat film seperti Trouble in Paradise (1932) dan Blonde Venus (1932). Pada 1940-an, ia berperan sebagai tokoh yang kompleks dan penuh nuansa.
Di era 1950-an, ia semakin memasuki dunia TV dan film-film sains fiksi seperti Riders to the Stars dan Gog. Selama karirnya, Herbert Marshall telah membintangi hampir 100 karya, meninggalkan warisan sebagai aktor yang elegan dan serbaguna.
- baritone: Suara bass yang mendalam dan lembut, biasanya dimiliki penyanyi pria, yang memberi karakter khas pada Herbert Marshall.
- Mumsie (1927): Salah satu film bisu yang menjadi peralihan Herbert Marshall dari panggung ke dunia film berbasis suara.
- Trouble in Paradise (1932): Film komedi musikal karya Ernst Lubitsch, dianggap salah satu karya terbaiknya dan menonjolkan gaya humor halus Marshall.
- Foreign Correspondent (1940): Film thriller Alfred Hitchcock yang menampilkan peran Herbert Marshall sebagai tokoh yang kompleks dan penuh nuansa.
- Gog (1954): Film sci-fi yang menampilkan suara Herbert Marshall, menunjang penampilan dalam genre baru di era pasca perang.

