Full Sinopsis & Tema Plot Film Flatliners (1990)

- Plot
- Sinopsis
- Tema
- Penjelasan
- Komentar
- Kelompok mahasiswa kedokteran melakukan eksperimen menghentikan jantung untuk mengetahui apa yang terjadi setelah mati.
- Pengalaman setelah kematian mereka penuh dengan hallucination yang berkaitan dengan masa lalu dan dosa pribadi.
- Nelson mengungkapkan bahwa mereka secara tidak sengaja pernah membunuh Billy Mahoney saat mereka masih muda.
- Mereka harus menghadapi dan menyelesaikan rasa bersalah dari masa lalu mereka untuk menemukan kedamaian.
- Nelson berhasil membuat damai dengan masa lalunya dan menyadari bahwa 'hari ini bukan hari yang baik untuk mati'.
Nelson (Kiefer Sutherland) meyakinkan empat teman sekelasnya di sekolah kedokteran—Joe Hurley (William Baldwin), David Labraccio (Kevin Bacon), Randall Steckle (Oliver Platt), dan Rachel Manus (Julia Roberts)—untuk melakukan eksperimen berisiko: menghentikan detak jantung mereka untuk mengetahui apa yang terjadi setelah kematian. Nelson menjadi pusat dari percobaan ini karena terinspirasi oleh cerita orang-orang yang mengalami kedekatan dengan kematian dan mengklaim melihat kehidupan setelah mati. Mereka merekayasa proses itu di sebuah gedung terbengkalai, dengan metode mendinginkan tubuh dan kemudian memberi kejutan listrik untuk menghidupkan kembali pasien tepat satu menit setelah jantung berhenti.
Setelah Nelson dan teman-temannya melakukan percobaan pertama, mereka mengalami pengalaman hidup setelah mati yang berbeda-beda: Nelson melihat sosok anak kecil, Billy Mahoney, yang sering ia bully di masa kecil, dan mengaku tidak bisa menggambarkan apa yang dilihatnya. Joe kemudian mengikuti, dan mengalami hallucination seksual yang menggoda, serta mengaku merasakan sensasi erotis saat ia “mati”. David mengikuti kemudian, dan mengalami penglihatan tentang Winnie Hicks, korban bully-nya di masa kecil, yang menghina dan mempermainkannya. Ketiganya mulai mengalami gambaran nyata dari masa lalu mereka yang menyakitkan dan menakutkan, yang berisi dosa dan rasa bersalah mereka.
Rachel kemudian memilih untuk menjalani percobaan terakhir, dan mengalami kenangan tentang ayahnya yang bunuh diri saat dia masih kecil, yang membuatnya merasa bersalah. Saat mereka memutuskan untuk berhenti, semua mulai menyadari bahwa pengalaman hidup setelah kematian mereka tidak hanya sekadar pengalaman spiritual, tetapi juga berisi pesan dan konsekuensi dari dosa masa lalu mereka. Nelson mengungkapkan bahwa mereka secara tidak sengaja pernah membunuh Billy Mahoney saat mereka masih muda, dan merasa harus memperbaiki kesalahan itu. Saat Nelson kembali untuk menyelesaikan urusan itu, ia mengalami hallucination yang mengancam nyawanya sendiri dan berujung pada usaha penyelamatan dari teman-temannya.
Pada akhirnya, Nelson berhasil membuat damai dengan masa lalunya, dan mereka semua menyadari bahwa kehidupan setelah mati adalah cerminan dari dosa dan rasa bersalah yang belum terselesaikan. Nelson menegaskan bahwa hari itu bukan hari yang baik untuk mati, dan mereka bisa belajar dari pengalaman tersebut untuk menjalani hidup yang lebih baik, penuh pengampunan dan penebusan.
- Flat-lining: Proses menghentikan detak jantung secara sengaja dalam percobaan ini untuk mengalami pengalaman dekat dengan kematian dan mendapatkan wawasan tentang kehidupan setelah kematian.
- Billy Mahoney: Sosok anak kecil yang menjadi korban bullying Nelson dan teman-temannya, yang kemudian muncul dalam hallucination sebagai penuntut rasa bersalah mereka.
- Pengampunan: Proses membuka hati dan memperbaiki hubungan dengan orang-orang yang menyakiti atau disakiti, yang menjadi tema utama dalam kisah ini.
- Hallucination: Pengalaman visual dan pengalaman batin yang tidak nyata namun sangat nyata dalam pikiran mereka saat mengalami proses menghentikan jantung, yang berisi pesan dan pelajaran dari masa lalu.
- Eksperimen kedokteran: Percobaan ilmiah berbahaya dan mendebarkan yang dilakukan mahasiswa kedokteran untuk mengungkap misteri kehidupan setelah kematian.

