Full Sinopsis & Tema Plot Film Fast & Furious: Hobbs & Shaw (2019)

- Plot
- Sinopsis
- Tema
- Penjelasan
- Komentar
- Hattie Shaw berbalik dari organisasi Eteon setelah virus Snowflake disalahgunakan untuk tujuan teroris.
- Kelompok Hobbs, Deckard, dan Hattie bekerja sama untuk menghentikan organisasi jahat dan menyelamatkan dunia dari pandemi.
- Penggunaan teknologi cybernetic dan kekuatan luar biasa Brixton yang dimodifikasi oleh organisasi jahat.
- Perlunya perjuangan di berbagai lokasi seperti London, Moscow, Ukraina, dan Samoa.
- Pertemuan emosional dan konflik internal, seperti hubungan Hobbs dengan keluarganya dan hubungan Deckard dengan masa lalunya.
- Akhir cerita membuka kemungkinan ancaman baru berupa virus yang lebih berbahaya di laboratorium London.
Di London, agen MI6 Hattie Shaw (Vanessa Kirby) dan timnya berusaha untuk merebut virus super yang dapat menyebabkan pandemi massal, Snowflake, dari organisasi teror teknologi bernama Eteon. Brixton Lore (Idris Elba), mantan agen MI6 yang kini menjadi operatif Eteon dengan implan sibernetik yang memberinya kekuatan luar biasa, datang dan membunuh seluruh agen termasuk tim Hattie. Hattie menyuntikkan satu dosis Snowflake ke dalam dirinya sendiri sebelum melarikan diri, dan kemudian ia difitnah sebagai penjahat oleh Brixton yang menuduhnya mencuri virus tersebut. Ia pun menjadi buronan dan harus menghindari kejaran organisasi.
Di saat yang sama, mantan agen DSS Luke Hobbs (Dwayne Johnson) dan Deckard Shaw (Jason Statham) yang pernah memiliki hubungan tegang, dipaksa bekerja sama setelah mengetahui virus tersebut hilang dan mengancam dunia. Mereka mendapatkan briefing dari agen CIA Locke (Ryan Reynolds), yang memberitahu bahwa Hattie telah berbalik melawan organisasi dan virus berada di dalam dirinya. Saat mereka mulai mengejar Hattie dan Brixton, mereka menemukan bahwa Hattie mengandung Snowflake dan berusaha menyelamatkan dunia dari pandemi yang akan menyebar secara global dalam waktu kurang dari 42 jam.
Kelompok ini akhirnya mengetahui bahwa Snowflake diciptakan oleh Profesor Andreiko (Eddie Marsan), yang merancangnya untuk mempercepat distribusi vaksin namun disalahgunakan oleh Eteon untuk tujuan teroris. Untuk menghentikan Eteon, mereka harus menemukan dan mengevakuasi perangkat ekstraksi virus dari fasilitas rahasia di Chernobyl. Dalam pertempuran sengit di Ukraina, mereka menghadapi Brixton yang terus meningkat kekuatannya melalui upgrade implan dan kekuatan yang diberi oleh pemimpin Eteon yang tidak terlihat.
Setelah berhasil menyusup dan menyelamatkan Andreiko, mereka melakukan perjalanan ke Samoa, tempat Hobbs bertemu kembali dengan keluarganya dan memperbaiki perangkat yang digunakan untuk mengekstrak virus. Bersama warga setempat, mereka bersiap menghadapi serangan terakhir dari Brixton dan pasukan Eteon. Dalam pertempuran epik, mereka berhasil menumpas Brixton dan menyelamatkan dunia dari ancaman pandemi mematikan. Setelah kemenangan, Hobbs dan keluarganya berkumpul bahagia di Samoa, sementara Deckard dan Hattie kembali ke keluarganya, dan Hobbs mengungkap adanya virus lain yang jauh lebih berbahaya yang ditemukan di laboratorium London.
- Snowflake: Virus super yang diciptakan sebagai vaksin untuk mempercepat pengembangan imun, namun disalahgunakan untuk tujuan terorisme dan pandemi global.
- Eteon: Organisasi teror teknologi yang memanfaatkan kekuatan ilmuwan dan teknologi canggih untuk tujuan kekuasaan dan penghancuran manusia.
- implan sibernetik: Perangkat teknologi yang tertanam di tubuh Brixton yang memberinya kekuatan luar biasa dan kemampuan superhuman.
- fasilitas rahasia di Chernobyl: Lokasi tersembunyi di mana perangkat ekstraksi virus Snowflake disimpan, menjadi pusat pertempuran terakhir dalam film.
- Mike Oxmaul: Nama palsu yang digunakan Hobbs untuk menyusun lelucon kepada polisi, sebagai bagian dari humor dalam film dan menunjukkan hubungan akrab antar karakter.

