v2.9
Geligi Animasi
Geligi Semua Satu Platform
User Photo Profile
Sinopsis & Tema Plot

Full Sinopsis & Tema Plot Film Falling Down (1993)

Movie Poster
  • Plot
  • Sinopsis
  • Tema
  • Penjelasan
  • Komentar
Rangkuman Plot Utama
  • Seorang pria mengalami tekanan emosional akibat tekanan sosial dan keluarganya, yang akhirnya meledak menjadi kekerasan.
  • Perjalanan D-Fens menunjukkan tantangan dan ketidakadilan yang dihadapi orang-orang biasa di kota besar.
  • Penyelidikan Detektif Prendergast yang berusaha menghubungkan rangkaian kejadian dan memahami motif pelaku.
  • Konflik emosional dan konflik sosial yang digambarkan melalui tindakan kekerasan dan ketidakpuasan pribadi.
  • Akhir cerita menunjukkan pentingnya empati dan keadilan dalam menghadapi individu yang terluka secara emosional.
Full Sinopsis Lengkap

Seorang pria yang digambarkan sebagai individu yang terganggu dan tak dikenal, terjebak dalam kemacetan lalu lintas di Los Angeles saat musim panas. Frustrasinya memuncak saat ia memutuskan meninggalkan kendaraannya dan berjalan kaki menuju rumah mantan istri dan anak perempuannya, Beth dan Adele. Pada hari ulang tahun sang gadis, ia ingin hadir dan merayakan bersama mereka. Sementara itu, Detektif Prendergast dari kepolisian LAPD sedang menjalani hari terakhir sebelum pensiun dini. Ia menemukan mobil D-Fens yang ditinggalkan di jalan dan membantu mendorongnya keluar dari kemacetan.

Dalam perjalanannya, D-Fens mencoba menghubungi istrinya tetapi kehabisan koin. Ia masuk ke sebuah toko Korea dan ingin membeli minuman ringan, namun marah karena harga yang dianggap terlalu mahal. Ketika memperlihatkan kemarahannya, ia bertengkar dengan pemilik toko dan akhirnya merusak toko tersebut. Ia lalu melanjutkan perjalanan ke Venice, California, dan menemui dua anggota geng muda yang mencoba memerasnya. Ia melawan dan melukai salah satu dari mereka, mengambil senjata dan berusaha menghindari ancaman balasan dari geng tersebut yang berencana membalas dendam.

Selama perjalanan, D-Fens melakukan berbagai tindakan kekerasan, termasuk menembaki sekelompok pengemudi golf dan mengacaukan tempat umum dengan senjata otomatis. Ia tidak lagi mampu mengendalikan amarahnya, dan perilakunya semakin keras dan tidak terduga. Di tengah kekacauan, Prendergast mulai mengaitkan semua insiden tersebut sebagai bagian dari satu orang yang sama. Ia akhirnya mengetahui identitas dan alamat D-Fens, yang ternyata bernama William Foster, seorang pria yang baru saja dipecat dari pekerjaan dan sedang mengalami tekanan emosional akibat perceraiannya dan ketidakmampuannya menghubungi anak perempuannya.

Ketika mendekati puncak kekerasannya, D-Fens kembali ke rumah lamanya, tetapi istrinya pergi tepat saat ia datang. Prendergast dan timnya mengejar dan berhadapan dengan Foster di sebuah dermaga. Dalam konfrontasi terakhir, Foster mengungkapkan niatnya akan menembak istrinya dan anaknya, lalu bunuh diri. Prendergast berusaha menenangkannya, dan akhirnya Foster dipancing untuk menyerah dan ditembak mati oleh Prendergast. Cerita ini berakhir dengan Prendergast yang memutuskan untuk tidak pensiun dan tetap menjalankan tugasnya sebagai simbol keadilan dan empati terhadap perjuangan individu yang merasa terpinggirkan.

Tema & Makna
Film ini menggambarkan tema ketidakadilan sosial, keresahan pribadi, alienasi di masyarakat modern, serta perjuangan untuk menemukan makna dan kestabilan emosional. Cerita ini juga mengangkat pesan bahwa kemarahan dan keputusasaan harus dihadapi dengan pemahaman, dan bahwa kekerasan bukanlah solusi, meski realitas sosial sering kali tidak adil.
Penjelasan Istilah Kata
  • D-Fens, as he is credited in the film (based on his vanity license plate): Karakter utama yang dikenal dengan nama D-Fens berasal dari plat nomor kendaraan yang dimilikinya, menjadi identitas simbolis dari sosok yang merasa terpinggirkan dan frustrasi.
  • no change without purchase: Kebijakan toko yang melarang memberikan kembali uang kecil tanpa pembelian, yang menyebabkan kemarahan D-Fens dan memicu kekerasan.
  • "Don’t forget me": Ucapan dari pria yang menghalangi perjalanan D-Fens di jalan, yang merupakan simbol ketidakadilan dan harapan akan dikenali atau diingat.
  • Foster’s last day before retirement: Hari terakhir William Foster sebagai petugas polisi sebelum memasuki masa pensiun, menandai awal dari kekacauan yang akhirnya memuncak.
  • Foster’s plan is to shoot his family and then himself: Motif utama Foster yang ingin melampiaskan ketidakpuasan dan rasa tertekan dengan cara ekstrem, yaitu menembak keluarganya dan bunuh diri.