Full Sinopsis & Tema Plot Film Fahrenheit 9/11 (2004)

Film ini dimulai dengan mengisahkan bahwa pemilihan presiden Amerika Serikat tahun 2000 dipenuhi dengan manipulasi dan dugaan kecurangan. Fox News Channel, yang dimiliki oleh teman dan sekutu politik Bush, mengumumkan kemenangan Bush sebelum hasil resmi dari CBS mengonfirmasi bahwa Alabama Gore yang seharusnya menang di Florida, negara bagian kunci dalam penentuan presiden. Kecurangan tersebut meliputi manipulasi data pemungutan suara dan penghapusan pemilih dari daftar suara, banyak di antaranya adalah warga Afrika Amerika yang kemungkinan besar tidak akan memilih Bush.

Selanjutnya, film membahas tentang proses penghitungan suara yang dipengaruhi oleh keluarga Bush, termasuk peran sepupu Bush, John Ellis, dan gubernur Florida saat itu. Penolakan terhadap keberatan suara dari African American Congressmen dan ketidakadilan di ruang legislatif menegaskan adanya ketidakseimbangan dan penindasan.

Kemudian, film beralih ke peristiwa serangan 11 September 2001. Moore menyoroti bahwa Bush mendapat laporan serangan tersebut saat berada di kelas sekolah dasar dan menunjukkan bahwa Bush justru membaca buku selama hampir tujuh menit setelah diberi tahu bahwa AS sedang dalam keadaan 'diserang'. Ia juga mengungkap hubungan dekat antara keluarga Bush dengan keluarga Bin Laden, termasuk investasi miliaran dolar dari keluarga Bin Laden ke dalam perusahaan-perusahaan yang terkait Bush dan kebijakan pemerintahan AS.

Moore mengungkap bahwa setelah serangan 11 September, keluarga Bin Laden dievakuasi keluar dari AS secara rahasia tanpa pemeriksaan, sementara AS sendiri melancarkan perang di Afghanistan dan Irak. Ia memaparkan motif ekonomi dan politik di balik perang, seperti pembangunan pipa gas di Afghanistan dan hubungan dengan perusahaan minyak serta perusahaan pertahanan yang diuntungkan dari konflik tersebut.

Film ini menyudahi dengan kritik terhadap prosedur militer dan media, termasuk kekerasan terhadap tawanan dan bias media dalam pemberitaan perang Irak. Moore menyoroti penderitaan rakyat Irak, dan menyampaikan bahwa banyak dari mereka hidup bahagia sebelum invasi dan kekerasan oleh pasukan AS. Penutup film memperlihatkan ketidakadilan yang dialami keluarga tentara dan korban perang, serta mengajak penonton untuk merenungkan motif dan akibat dari perang yang dipermainkan oleh kekuasaan dan kepentingan ekonomi.